CINTA TAK TERBALAS CINTA
(Kisah seorang pria yang mencintai seorang wanita cantik,
namun, cinta yang terjadi hanya bertepuk sebelah tangan dan cinta segitiga yang turut mewarnai cerita ini. Kisah ini diangkat
dari seorang pria menetap di Kota Batam yang ingin di muat pada Blog ini)
Sebelum kumulai cerita ini, ingin ku tarik dalam dalam asap rokok merek 234 kegemaranku agar beratnya perasaan cinta ku kepada De Susanti tidak terlalu..................................................menyesakan dada...sssssssep..huuuuu..yach..tiga tarikan asap membuat dadaku sedikit lumayan ringan. Hari ini hari terakhir aku harus memikirkan De, wanita cantik yang aku sayang. Oh yah..nama ku An pria sederhana yang gak pernah dimengerti oleh para wanita yang pernah aku kenal, termasuk De yang selalu gak pernah menanggapi serius ketika aku berkata cinta dan sayang bahkan ingin menikahinya. “Sialan” ucap batinku. Meski keluarga De baik kepadaku, namun De tidak pernah mengganggapku sebagai salah seorang pria yang sepesial dalam hidupnya. Meski manja kepadaku tapi tipikalnya keras kepala, itulah De.
Awal pertemuanku dengan De
dimulai sekitar tahun 2003, kebetulan aku satu kantor di sebuah perusahaan
kawasan Sei Panas. “ Ups, seketaris baru, cantik sekali, emang pinter si bos
ini bikin aku semangat kerja saja,” kata hatiku. Namun aku tidak terlalu
mengambil hati terhadap De, hubungan pun biasa biasa saja, tegur sapa layaknya
berteman. Yang ada di hatiku cuma Ev, wanita cantik tetangga kantorku yang akrab
dengan De. “ De tolong titip salam ya, aku naksir berat tuh sama Ev,” kata ku.
“ Beres tu bang,” jawab De. Hanya satu minggu, akhirnya akupun jadian pacaran
dengan Ev, yang kian lama percintaan semangkin romantic saja.
Kian hari, hubunganku dengan
Ev & De semangkin erat saja, bahkan kami hampir setiap hari cuci mata ke
mall yang ada di kota Batam saat usai kantoran dan pulang pada malam hari. “Hari
hari yang menyenangkan” pikirku. Yah..dua wanita cantik mendampingiku membuat
para pejantan merasa iri kepadaku setiap kali melihat tingkah laku ku pada dua
wanita cantik ini.
Seiring waktu berjalan, akupun
ternyata mulai menyukai De meski aku sangat mencintai Ev. Saat suasana kantor
sepi, akupun kerap menggoda De dalam selingan obrolan. “ Nanti marah tuh yang
di sebelah,” canda Dev mengisaratkan Ev. Akupun gak bisa berkutik meski aku
ingin sekali mencium bibir seksi De saat itu.
Haripunberganti hari, hubungan
diantara kami terjalin sangat baik. Pada suatu hari, aku heran melihat De yang
sering murung. “Kok murung De,” tanyaku, “ gak la, biasa aja kok,” jawabnya
dengan nada yang kurasa sumbang. Karena aku juga sayang kepada De, akupun
mencari tahu sebab kemurungan De. Dan akupun akhirnya mendapat isu adanya
affairs antara De dengan bos perusahaan. Namun aku tidak ingin menuduh
sembarang kalau tidak ada buktinya karena takut akan merusak hubungan
persahabatan dengan De.
Pada suatu pagi, akupun
mendapat telpon dari bos perusahaan. “An, tolong besok di cek yang di sekupang
y,” printah bosku yang pelit iyu,” okey,” gumanku. Akupun bergegas pagi itu dan
jelang sore hari akupun menuju ke kantorku lagi dengan perasaan yang letih. Kulihat
dari jauh mobil bos berada didepan kantor, yahh, paling tidak modal ongkosku
yang keluar akan kembali alias dapat ganti rugi, pikirku.
“Kenapa kantor ini sepi, kemana
semua orang nih y,” pikirku, malah De gak terlihat dimeja kerjanya. Akupun
maklum jika jam menjelang sore semua orang kantor pergi ke lapangan dan besok
pagi baru masuk kantor, dan itu lazim akibat kepelitan si bos, tapi aku heran
dimana De berada karena aku ingin sambutan senyuman De seperti biasa jika aku
masuk kantor. “Apa mungkin De main ke tempat Ev,” terka ku. “ Masa bodo lah,”
akupun ingin melepaskan lelah di kursi depan ruangan kantor si bos.
“Astaga,” kejutku. Tiba tiba
De muncul keluar dari ruang si bos dan akupun lega melihat senyumanya. Akupun
mendekatinya dan De terlihat gerogi. Kutatap tubuhnya dari ujung rambut sampai
ujung kaki dan De seperti mematung seperti terhipnotis melihat tatapan mataku. Wajah
De yang pucat,,upss,,ku amati baju De sedikit acak acakan,”apa yang telah
terjadi,” dalam hatiku. Kulihat juga kancing bajunya yang terbuka, terlihat
jelas olehku buah dada De yang mulus itu keluar dari bra nya. “ Kancing baju
kamu tu De,” tegurku yang membuat De tersontak salah tingkah lalu cepat cepat
menuju meja kerjanya. Lantas, aku pun masuk ke ruang kantor bos untuk memberi
laporan. Sekilas kulihat bos merapikan pakaianya sambil menyuruhku duduk, kulihat
wajahnya juga sedikit pucat dan kelelahan, bau seperma terasa menusuk hidung.
“Pasti De dan Bos habis bersetubuh,” duga ku. Akupun tak ingin berlama dan
keluar dari ruang bos. Ku temui De diruangnya, iapun sudah terlihat rapi dengan
olesan alat makeup yang selalu berada di dalam tasnya. “ Abang pulang De,”
ujarku.
Sejak kejadian itu, akupun
tidak pernah mengungkit hubungan gelap mereka meski aku tahu mereka sering
melakukan hubungan badan. Dibenaku yang terpenting persahabatan antara aku, Ev,
dan De semangkin akrab saja. Bahkan De senang melihat sikapku, hingga suatu
hari para karyawan kantor mengadakan acara yang asik asik di Spinx discotiq,
bahkan De sempat kaget ketika aku tiba tiba mencium pipinya, untung saja tidak
ketahuan Ev pacarku, bisa bisa kupingku dijewernya..hehehehehe..
Selang beberapa tahun kemudian
manajemen kantor menjadi kacau, akupun tidak tahu apa penyebabnya, hal ini
berakibat pada De yang harus dipecat. Tanpa sepengetahuan De akupun memperotes
keputusan bos itu. “Ada masalah apa ni bos,” protes ku tanpa ada jawaban yang
jelas. Akhirnya pihak perusahan mengangkat seketaris baru yang kini menjadi
istri bos itu.
Meski tidak bekerja lagi, De,
aku dan Ev tetap menjalin komunikasi bahkan budaya keluyuran ke mall tidak pernah
berubah. De kerap menghubungiku tanpa sepengetahuan Ev, dan terkadang De selalu
menemuiku untuk berbagi penderitaan. Yahhh..aku terkejut apa yang diceritakan
De padaku. “Sakit sekali hatiku bang,” tangisnya. Iapun bercerita jika
keperawanya telah diambil oleh si bos dan kini mencampakanya dengan sesuka
hati. Selalu De menemuiku dan kata kata kepedihan hati dan tangisan
dicurahkanya kepadaku. “Kamu sabar y De,” ucapku yang mulai timbul rasa cinta
dan sayang tanpa sepengetahuan De.
Berselang beberapa waktu
kemudian, hubunganku dengan Ev sudah semangkin renggang dan entah apa sebabnya sampai putus yang
hingga kini aku belum tahu jawabanya dari Ev..yah..aku telah ditinggalkan Ev
dan kini Ev telah menikah dengan seorang pria yang dicintainya. .Met berbahagia
ya Ev..
Aku dan De semankin sering
ketemu. “Nasib kita sama ni De,” dalam hatiku. Kami pun sering berjalan berdua
dengan keakraban, setidaknya hati aku dan De sedikit terobati dan aku mulai
sayang dan mencintai De. “Halo bang, lagi dimana, ketemuan yuk,” ajak De.
“Okey, abang lagi di Hotel Holiday In kamar 103, datang ya,” pintaku. De pun
gak menolak ajakan ku, kami pun bercengkrama di dalam kamar itu. “Huff,”
kupeluk De erat erat dan iapun meronta. Yang ada dalam pikiranku De harus jatuh
dalam pelukanku apapun ceritanya. Yahh..meski aku harus memperkosanya agar dia
juga dapat mencintaiku..pemaksaan cinta.
Semangkin erat pelukanku dan
De pun kurebahkan di kasur kamar hotel, iapun tidak berdaya, otaku semangkin
kalap untuk membuka pakaianya, niatku Cuma ingin menghamilinya agar akupun
dapat menikahinya. “Jangan lah bang, sore ini aku mau ketemu Ev,” ujarnya
sedih. Tiba tiba aku tersentak sadar, hatikupun luluh dengan kata katanya.
Timbul rasa kasihan, sayang, cinta, semua menjadi satu didalam hatiku. De dalam
keadaan labil karena baru mengalami trauma yang cukup hebat dan sakit hati yang
teramat sangat. “Laki laki seperti apa aku ini , kenapa jahat sekali,” kata
hati kecilku. Kulepaskan cengkraman dan De pun merapikan pakaianya yang kusut.
De pun memaafkanku dan pergi untuk menemui Ev.
Sejak kejadian itu, De pun
tidak pernah mengungkit masalah itu dan hubungan kamipun semangkin akrab.
Sering kukatakan pada De jika aku cinta dan ingin menikahinya, namun De tidak
pernah menanggapi dengan serius maksud baik ku. Hingga pada suatu ketika De
menjaga jarak komunikasi untuk berhubungan dengan ku dan tiba tiba tidak ada
kabar beritanya lagi. Akupun kecewa berat dengan sikap De, yahh, cinta tak
terbalas cinta, cinta hanya bertepuk sebelah tangan, awak cinta dia gak apa
apa, kata kata itu selalu menghantui perasaan dan pikiranku.
Berselang beberapa bulan
kemudian, De menghubungiku. “Halo bang, gimana kabarnya,” suaranya menyejukan
hatiku kembali, komunikasi pun aktif kembali meski alat komunikasi De sering
sibuk ketika kuhubungi atau telkomsel veronika. Entah apa maksud De kerap ganti
ganti kartu SIM. Meski demikian, De mau juga datang ke rumah kos ku. Kamipun
ngobrol bahkan De gak sungkan mencuci pakaianku yang kotor. “Apa De
mencintaiku..ohh, betapa senangnya aku,” dalam batinku. De pun tidur tiduran di
kamar kos ku dan semangkin berani, akupun tidak ingin menyentuhnya meski aku
sangat rindu, cinta dan sayang. Aku takut De akan marah jika kusentuh..yah..aku
hanya bisa menyaksikan pakaian De yang tersingkap, terlihat tubuh mulusnya dan
buah dadanya yang menonjol, aku hanya diam dan De pun terlelap tidur. Esok
harinya, De datang kembali ke kos ku. “Mungkin dia lagi boring nih,” dan
kamipun ngobrol biasa biasa saja. Tidak kuperdulikan De yang kembali tidur
tiduran dengan sikap yang lebih berani lagi. Hanya dua kancing baju yang masih
terikat..aduh De..melihat tubuhmu yang mulus itu, semangkin aku ingin cepat
cepat menikahimu.
Entah mengapa ada perasaan
aneh melihat De. “Kamu hamil ya De,” tanyaku, “ Enggaklah, lihat ni perutku
datas biasa aja,” jawabnya sambil mengangkat bajunya setengah badan
memperlihatkan perutnya. Akupun bertanya lagi. “Siapa yang menghamili kamu
De,”. Iapun mempertahankan argument nya dengan tidak mengakui hingga aku
memberanikan diri memegang salah satu bagian tubuhnya. “Kamu hamil, siapa yang
melakukanya De,” tanyaku yang terus mendesaknya dengan tegas. Akhirnya iapun
mengakuinya telah melakukan hubungan badan dengan seorang pria.” Gak mungkin
jadi bang, kami Cuma sekali berbuat lagian kan tembak luar,” ujarnya pucat.
Untuk membantah tuduhanku, De pun pulang dan akan mengujinya dengan alat
sensitive kehamilan.
Pagi harinya, De pun datang
kembali ke kos ku dengan bercururan air mata. “iya bener bang, aku hamil,”
ucapnya. Akupun berusaha menenangkanya dan kami bertukarpikiran mencari jalan
keluarnya. De pun malam itu tidur di kosku tanpa kutemani. “Kamu tidurlah
disini, abang tidur tempat teman, nanti gak enak sama ibu kos,” ujarku member
pengertian. Menjelang siang aku kembali ke kosku membawa makanan untuk De yang
terus menangis menyesali yang terjadi.” Gak bisa tidur aku bang,” ujarnya. Akupun
memberi saran pada De agar laki laki itu harus bertanggung jawab tanpa De
sadari bahwa akupun sangat mencintai dan menyayangi De. Seandainya saat ini De
mengajakku menikahinya aku pun akan segera menikahinya, ingin aku memeluk De
tapi De lebih memilih laki laki itu. “Bicaralah sama laki itu untuk tanggung
jawab, ajak dia baik baik,” saranku.
Selang seminggu kemudian, De
datang ke kosanku lagi dan membuat aku sangat kecewa berat. “ Bang, aku pinjam
uang 500 lah, ini sudah satu kali dan mau urut lagi, sampai enam kali,” ucapnya
ingin menggugurkan kandungan. Akupun marah habis habisan dan menasehati De
dengan kasih sayang.” Kamu jangan takut dengan marah keluarga kamu kalau sudah
begini, paling marahnya satu hari paling lama tiga hari. Yang penting kamu
temui laki itu untuk tanggung jawab,” ujarku memberi semangat.
Meski keluarga De marah besar,
namun akhirnya De dinikahkan dua minggu kemudian. Tahun pertama dirasakan
sangat bahagia oleh De, dan tahun berikutnya, suami yang dicintainya itupun
sudah tidak bertanggung jawablagi dan pergi meninggalkan De dengan seorang bayi
perempuan yang cantik.
De pun kerap meneleponku
mencurahkan segala isi hatinya yang sangat sakit. Akupun menganjurkan De untuk
menceraikan suaminya itu, dan aku siap menikahi De dan menjadi bapak anak itu
dan sanggup membahagiakanya meski penghasilanku hanya cukup untuk makan sehari
hari. Namun De selalu menolaknya hingga suatu hari aku mendesak De, dan aku
sempat bersama De pergi ke pengadilan agama Sekupang untuk mendaftarkan
perceraian dengan suami yang telah menelantarkanya. Tapi sayangnya…Saat akan
didaftarkan De tiba tiba mengurungkan niatnya, lagi lagi aku kecewa berat.
Sejak saat itu, De pun banyak berdiam diri di rumah dan
membuka usaha kecil kecilan. Akupun sering menemuinya dan
selalu mengajaknya untuk seriusan menikah.” Sudah eror abang ni,” itulah yang
selalu diucapkanya. Hingga pada suatu hari saat hujan rintik aku datang menemui
De dirumahnya. De pun membuka pintunya dan mempersilahkan masuk. Si kecil
cantik kulihat tertidur pulas dikasur kamar yang tak berpintu. Aku dan De
ngobrol diruang tamu yang banyak tumpukan pakaian yang mau disetrika. Dirumah
itu hanya ada aku dan De, kamipun mengobrol, sperti biasa aku mengajak De
menikah, tapi jawabanya tak pernah berubah. Disuasana rintik hujan ini akupun
tiba tiba merasa kedinginan. Baju daster yukensi yang dikenakan De membuat
timbul nafsuku, mungkin karena butuh kehangatan De jadi aku seperti itu. Aku
berusaha untuk menahan nafsuku yang semangkin tinggi. De terlihat cantik
dibalik balutan daster yukensi yang dikenakanya,,yahh,,sangat seksi sekali. Aku
menikmati tubuh De dengan tatap mataku,,, opssss,,,jantungku berdegup kencang
ketika kutahu De tak memakai bra. Dari balik lipatan lengan daster De sangat
terlihat jelas buah dada De yang menggantung dengan puting kemerahanya. “De,
kamu begitu sangat cantik, bodoh sekali laki laki yang telah menelantari kamu
itu,” kataku dalam hati. “Aku sambil gosok pakaian ya bang,” ujarnya. “iya De,”
ujarku gugup terlalu mendalami apa yang aku lihat itu. De pun ingin menutup
pintu depan rumah. “Jangan De, nanti dikira orang kita berbuat yang enggak
enggak, buka saja sedikit,” pintaku dan De membuka setengah pintu. “ De, cium
la,” ucapku beberapa kali, De pun hanya memegang bibirnya dan menyodorkan
tanganya kepadaku.” Ni cium,” ujarnya genit. Matakupun tak pernah lepas dari
buah dada dibalik daster De. Aku sangat menikmatinya meski aku ingin sekali
menyentuh buah dada De yang sekepalan tangan itu. Bahkan saat De memulai
menggosok pakaian, terlihat buah Dada menari dengan sangat indahnya. “De,
kenapa kmu menolak aku menikahimu agar aku bisa menyentuh buah dadamu yang
indah itu,” kesalku dalam hati. Tiba tiba De membungkukan tubuhnya tepat
didepanku sehingga terlihat sangat jelas didepan mataku kedua gunung kembarnya
dengan putting merah, mulus, sampai sampai aku tak kuasa. “Ambilkan pakaian
yang itu bang,” ujarnya. Ingin aku memeluk De dan memperkosanya saat itu, aku
yakin saat itu De juga ingin apa yang sebenarnya aku inginkan. Empat jam aku
sangat menikmati pemandangan indah, buah dada De. Akhirnya nafsu yang telah
memuncak dalam diriku dapat kutahklukan, semua demi cinta dan sayangku terhadap
De. “Pakailah bra kamu De”,tegurku. “Jadi sudah abang lihatin dari tadi ya,”
rengek De manja kepadaku dan aku sangat suka dengan kemanjaanya itu. Akupun
pamit pulang dan De mencium tanganya dan menyodorkanya ke bibirku. Makasi De.
Selang waktu berlalu, kamipun
jarang berkomunikasi, mungkin karena kesibukanku yang tak tahu arah tujuan. Ada
sih sekali sekali telpon, dan selalu aku mengucapkan cinta padanya. Hingga baru
baru ini aku mulai melakukan pendekatan lagi. De semangkin tambah cantik saja
membuat aku semangkin ingin menjadikanya sebagai istri. Tapi sikap ketidak
seriusan De tidak pernah berubah dari dulu.” Apa salahku,” bertanya dalam hati.
Memang aku bukan orang ganteng, dan kaya juga tidak, tapi aku bisa
membahagiakan De dan anaknya yang aku sayang sejak masi dalam kandungan De.”
Mungkin De tidak pernah ingat lagi masa masa itu,” kata hatiku.
Akupun sering melalui jalan depan usaha De, sambil ku berlalu menyapa De dengan hangat. De selalu melambaikan tanganya ke arahku. "Sini bang," dari bibirnya yang seksi. Namun karena kesibukanku akupun melambaikan tangan mengisaratkan kepada De jika ada waktu luang pasti aku menemuimu De.
Akupun sering melalui jalan depan usaha De, sambil ku berlalu menyapa De dengan hangat. De selalu melambaikan tanganya ke arahku. "Sini bang," dari bibirnya yang seksi. Namun karena kesibukanku akupun melambaikan tangan mengisaratkan kepada De jika ada waktu luang pasti aku menemuimu De.
Dalm bulan bulan ini telah
beberapa kali aku mendatangi De di tempat usahanya di Taman Raya. Terlihat
cantik, ingin aku memeluk dan menciumya. Tapi akhirnya kini ia sangat
membenciku. Berawal dari facebook De mentautkan dirinya pada seorang pria dan
ingin menjadikan hubungan special. De pun kerap membuka tutup ID mantan mantan kekasihnya yang ia benci. "Katanya benci sekali, tapi kok malah klak klik status mantan mantanya itu," uhhh,, bikin ku kesal saja. Kebetulan kunci paswood De aku juga
mengetahuinya. Ketika kubuka ID nya, celaka, De membuat aku cemburu, aku yang
cinta dan sayang ternyata di sia siakan De. Akupun memblokir semua tautan itu
dan De marah besar, dan akupun hanya diam. “Kita bang berteman berteman tapi
jangan ganggu privasi aku,” geram De kepadaku. “Aku tidak pernah menganggap
kamu berteman De, aku menganggap kamu pacar,” ujarku jujur. Jawabanku membuat
wajah De merengut, terlihat juga wajahnya kelihatan bertambah semangkin cantik
saja. Tapi kini kisah telah berakhir, De sangat membenci ku, ku telpon tidak pernah diangkat bahkan SMS tidak pernah dibalasnya. Yaaah..De sangat membenciku. Pernah aku numpang lewat di seberang jalan tempat usahanya. "De," teriaku. De pun menolehku membuat jantungku berdegup menunggu sambutan hangatnya, tapi kali ini De cepat cepat memalingkan wajahnya memberi isyarat jika ia sudah muak, jijik, benci, melihat senyum hangatku. Benih benih permusuhan tertanam dihati De ketika diam diam aku sebenarnya sangat mencintai De. Detik ini, haruskah aku berhenti memikirkan De ?. Baru kali ini aku melihat De begitu marahnya kepadaku.. Kenapa De tak pernah mau tahu jika selama ini aku selalu memperhatikanya
karena cinta dan sayang. Ku hanya bisa berharap jika esok ketika matahari terbit kebencian De berubah menjadi cinta dan sayang. De, maafkan aku..I LOVE YOU FULL DE……(Editing by:
OPOSISI)
7 komentar:
mantap bang
kachawww
Seru bngat cerita ya......real story deh.....
Real story bngat ya .....
kerren gan...
mantap brow ceritanya, andai saja itu kejadian ke saya saya juga akan melakukan hal yang sama kok liquid sex|obat tidur wanita|obat tidur|obat tidur untuk perempuan|obat tidur sex|jual obat tidur|obat tidur cepat|cara membuat wanita tidur pulas|jual obat tidur di surabaya|wanita tidur sex|cara membuat obat tidur sendiri|membuat obat tidur sendiri|cara membuat wanita tertidur pulas|obat tidur liquid|obat tidur cepat reaksi|tidur sex|sex tidur|obat tidur untuk wanita|obat tidur surabaya|wanita tidur sendiri
matapbrow
Posting Komentar