TERIMA KASIH BUAT KAMU YANG MENDUKUNG BLOG INI..KOMENTAR ANDA PENENTU KEBERHASILAN BLOG INI

INDONESIA MANGKIN SEKSI SAJA !

JIKA INGIN MENGUASAI SPIRITUAL KUASAILAH BAHASA ARAB

JIKA INGIN MENGUASAI PERDAGANGAN KUASAILAH BAHASA CHINA

JIKA INGIN MENGUASAI TEKHNOLOGI KUASAILAH BAHASA INGGRIS

(EDITING BY: OPOSISI KEPRI/ BATAM SECRET)

" HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN "


oposisikepri@gmail.com

Rabu, 25 Juli 2012

KISAH SI TUA DAN ISTRI MUDA

Add caption

GUNA GUNA ISTRI MUDA
   Udara pagi sangat sejuk senin itu. Ku langkahkan kaki ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam dengan tujuan membesuk seorang sobat yang terbaring sakit disebuah ruang pojok lantai dua. Langkahkupun harus menyusuri lorong lorong RS untuk sampai ke tujuan. Wajah wajah para medis terlihat segar pagi itu, apa lagi para susternya yang cantik cantik sangat serasi dengan paduan pakaian putih putih tanda ciri khasnya.  
   Akupun mengatur langkahku sedikit lambat, namun kepalaku sangat lasak menoleh ke kiri dan kanan menyusuri pandangan di setiap ruang pasien. Yah..terlihat berbagai tingkah dan pola para pasien yang dijaga oleh sanak keluarganya. Ada yang menangis, ada yang mengerang kesakitan, ada yang tertidur lelap, yang lucunya ada juga pasien yang sempat sempatnya coba menggoda para suster yang bertugas..’ehemmm,” gumanku dalam hati. Bukanya tobat kok malah mau buat maksiat..hihihihihihihi..
   Tapi ku tak perduli, aku hanya tersenyum dalam hati dan terus melangkahkan kaki. Disebuah ruangan mataku tertuju pada pasien seorang lelaki tua yang seperti kepayahan mengangkat badanya.wajahnya putih dan badanya masih terlihat guratan otot di tubuhnya. “Aduh,” rintihnya. Terlihat seorang suster berusaha membantu lelaki tua itu namun terlihat kewalahan. “Huuuuuuh,” guman lelaki tua itu. Akupun cuek saja dan terus melangkahkan kakiku.
   “Mas, mas,” sapa suster cantik itu. Sejenak kuhentikan langkahku dan menoleh kearah suara tadi. “Tolongi dong mas, pak tua itu kepayahan mau pipis, keluarganya gak ada yang jaga, bisa ya mas,” rayu suster itu. Matakupun menoleh kearah pak tua yang melambaikan tanganya padaku. Sejenak kuberpikir karena aku juga takut jika seandainya si tua itu memiliki penyakit menular. “Hemmmm, baik suster, tapi tolong beri aku satu senyuman dong,” godaku. “ih, bisa aja mas ini, sudah cepat tolongi tuh mas,” balasnya.
   Langkah ku pun menuju si tua yang merasa kepayahaan itu, terasa bau pesing yang menyengat tapi perasaan jijik dapat ku kontrol. “Tolongi bapak nak, bapak mau duduk biar bisa pipis, sudah gak tahan,” ucapnya getar. “Ya pak,” jawab ku. Akupun segera memapah kedua tanganyan dan kurebahkan kepalanya di dadaku. Si tua terlihat kewalahan menuntun burungnya ke luar dari CD nya. Tanganku langsung menyambar pispot disampingnya dan kuarahkan lubang pispot kearah kepala burungnya. “Serrrrrrr,” air seninya mengalir deras. “Aduh, gak bisa dikeluarin semua, Cuma segini aja dulu,” ujar si tua meringis. Akupun merebahkan badanya perlahan lahan. “Terima kasih nak,” ucapnya.
   “Memangnya bapak sakit apa ?,” tanyaku. Si tua pun bercerita soal kelakuan istri mudanya yang telah mengeruk habis harta kekayaanya. “Istri saya meninggalkan saya dalam keadaan seperti saat ini,” ucapnya meneteskan air mata. “ Anak anak pun tidak ada yang membantu dan menjaga saya saat ini, entah apa dosa saya,” ujarnya sedih. “ Sabar ya pak, mungkin ini cobaan tuhan,” jawabku menyabarkanya.
   Suster cantik yang dari tadi memperhatikan kami akhirnya ikut nimbrung. “Dulunya bapak ini orang kaya dan sangat terpandang di daerahnya. Tapi sejak memiliki istri muda petaka pun datang,” jelasnya. Suster pun memandangku serius dan bercerita. Si tua ini dulunya satu kampung denganya. Istri mudanya tidaklah terlalu cantik, namun sangat rakus dengan harta kekayaan. Semua keinginan dituruti si tua, dan si istri muda sangat doyan ke tempat tempat dugem. Akibatnya, istri mudanya itu memiliki peliharaan pria lain, jadi harta kekayaanya itu banyak di hambur hamburkan ke pria lain itu. “Akhirnya perselingkuhan istri muda itu terungkap di saat harta kekayaan bapak ini habis dan hutang menumpuk disana sini. Merasa sakit hati dan bapak ini mengalami gangguan jiwa. Dengan keadaan kondisi ini si istri mudapun pergi meninggalkanya. Kalau saat ini sedang waras warasnya, terkadang bapak ini merancau sendiru, yah..sangat kasihan, mungkin juga karena guna guna istri muda,” kata suster menerangkan.
   Ku amati si tua ini dan entah sampai kapan akan bertahan hidup. Rambutnya kian memutih, tatap matanya terkadang kosong, terkadang mengerang seperti kesakitan. Sabar saja ya pak, mudah mudahan cepat sembuh,” ucapku. Si tua pun menatapku dan menganggukan kepalanya. Dan aku pun berlalu dari hadapanya dan melangkah pergi meninggalkan ruang  si tua itu menuju ruang pembaringan sobat ku. Masih sempat kutoleh pandanganku ke belakang dan disambut senyuman si tua. (BY: BATAM SECRET)  

Tidak ada komentar: