Lokasi: JURANG LAUT TEMPAT PENIMBUNAN LIMBAH B3
KAWASAN LAUT TANJUNG UNCANG INI SANGAT BAHAYA UNTUK KEGIATAN AKTIVITAS DIVING KARENA TERDAPAT RATUSAN TON TUMPUKAN LIMBAH B3 DI DASAR LAUT |
DIVING DI
ATAS TUMPUKAN...
RATUSAN TON............................................................
RATUSAN TON............................................................
LIMBAH B3 !
KARUNG COPER SLUDGE
Senin itu (1/10/2012) cuaca
lumayan cerah. Kupacu kendaraan ke wilayah Tanjung Uncang. Di kawasan pesisir
ini tumbuh subur perusahaan ekspansi yang bergerak di bidang perkapalan atau
Shipyard maupun Offshore. Kuparkirkan kendaraan di salah satu pelabuhan
rakyat yang kerap disebut masyarakat Batam dengan sebutan pelabuhan tikus.
Akupun mulai mempersiapkan peralatan
diving..tapi peralatan yang kupunya hanya tradisional…hehehehe..
Dipelabuhan itu akupun
mencarter sebuah kapal pompong nelayan plus tekong (Orang yang mengetahui seluk
beluk laut sekitar. Setelah mendapatkan titik kordinat laut yang bagus dengan
air yang kebiruan, akupun menceburkan diri. Tempat ini tidak jauh dengan sebuah
pulau kecil tidak berpenghuni dengan panorama pasir putih yang sangat indah.
Pulau itu sangat perawan dan berhadapan dengan PT ASL SHIPYARD.
Aku sangat terkejut ketika aku berada
dikedalaman laut tempat ku melakukan aksi diving. Ribuan ton limbah B3 terbenam
di jurang laut. Limbah B3 yang terindikasi lumpur Coper Sludge dan jenis logam
berat itu terkemas rapi dalam karung. Lazimnya, limbah B3 itu dikarantina di
KPLI Kabil dan selanjutnya dikirim ke Bogor untuk dimusnahkan, namun faktanya telah
terbenam dibawah lumpur dikedalaman laut, sedang beberapa karung lainya terombang
ambing terbawa arus deras bawah laut. Aktivas haram pembuangan limbah B3 ini
dilakukan oleh PT ASL Shipyard..dugaku.
Akupun lalu naik keatas pompong, kubuka
laptop dan membuka situs satelit..yah..aku ingin melihat kawasan laut ini
melalui foto satelit. WOWWWW… hasil pantauan foto satelit terlihat sangat jelas
jika kawasan laut yang menjadi titik kordinat tempatku diving merupakan tempat penimbunan
limbah B3 jenis Copeer Sludge, dalam foto laut ini terlihat hitam pekat dan
pergerakanya semangkin melebar. Artinya, secara logika limbah B3 Coper Sludge
bukan saja telah tertimbun di dalam lumpur laut, namun racun mematikan yang
terdapat dalam limbah B3 itu telah
menyebar diperairan Tanjung Uncang. Tanpa disadari, racun coper sludge yang
cukup berbahaya ini telah mengancam kehidupan masyarakat nelayan pesisir
dibeberapa pulau sekitar pastinya.
Akupun sangat tertarik untuk mengetahui lebih
dalam…keceburrrr…mulai menyelam lagi. Untuk memastikan keberadaan limbah B3
tersebut, Penyelaman secara tradisional yang dibantu beberapa orang nelayan pesisir
membuat aktivitas diving dikawasan yang dinilai angker ini tidak menuai kendala.
Dan hasilnya, kumerasakan menemukan karungan limbah B3 berisi lumpur hitam
berbau cukup tajam, dan reaksi racunya jika terkena kulit terlihat memerah dan
terasa sangat gatal. Selain mengamankan beberapa karung lumpur hitam bercampur
coper sludge juga menemukan serbuk atau karatan baja.
Secara kimiawi, kawasan laut ini telah tercemar
limbah beracun coper sludge, racun mercury dan kimia jenis logam berat yang
kini menyerang perairan pesisir pulau sekitar. Akupun mengurungkan niat diving
lebih lama.
Menurut para nelayan mereka masyarakat
nelayan pesisir pulau kawasan ini tidak mengetahui soal adanya pencemaran
limbah B3 yang sangat beracun ini dan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.
Ungkapnya, masyarakat sering menyaksikan pihak perusahaan shipyard tersebut
menenggelamkan karung karung, namun masyarkat tidak mengetahui persis isi
karung itu. Aktivitas penenggelaman karung yang di indikasikan berisi limbah B3
ini dilakukan pada malam hari.
“ Masyarakat kalau pergi bernelayan pada malam
hari, hasil yang di dapat tidak seperti dulu lagi, dalam satu malam hasil
tangkapan seperti udang dan kepiting hanya cukup untuk makan sehari, kalau ikan
yang didapat hanya berukuran kecil kecil saja,” terang nelayan. Diungkapkan,
jika kail nelayan sering tersangkut karung limbah B3. Namun kejadian ini, oleh
warga ditanggapi tutup mulut, dan hal ini ditenggarai oleh ketakutan warga
terhadap ancaman perusahaan yang memiliki oknum oknum aparat pembeking yang
siap mengarahkan moncong senjatanya kepada nelayan yang berani buka suara soal
keberadaan dan pembuangan limbah B3 kejurang laut tersebut.
Padahal, aksi kejahatan pembuangan limbah
kelaut ini dinilai cukup biadap, yaitu, meracuni masyarakat pesisir dengan limbah
B3 perusahaan PT ASL Shipyard. Selain mengancam nyawa nelayan, akibat limbah B3
tersebut masyarakat pesisir juga dibayang bayangi oleh cacat lahir pada 10 atau
15 tahun yang akan datang. Tragedi yang akan terjadi ini mengingatkan kita
tentang pristiwa Minamata Jepang di tahun 80-an dimana akibat pencemaran laut
oleh limbah B3 industri yang mengontaminasi habitat laut seperti ikan, udang,
kepiting dan habitat laut talainya yang dikonsumsi warga jepang saat itu, pada
wanita hamil dan terjadi kelahiran anak memiliki kecacatan anggota tubuh
seperti tidak memiliki kaki, cacat tangan, telinga, hidung, bibir, mata, dan
bagi orang dewasa kebanyakan terserang kangker dan tumor ganas yang berujung
pada kematian…NGERiiiiiiiiiiiiiiiiii !!!!...(By: BATAM SECRET)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar