Wanita cantik ini bersama Azirwan ketika ditangakap KPK |
SEPAK TERJANG AZIRWAN
SANG 'GERMO'
KORUPTOR & MANTAN NAPI …
DI KABINET HM SANI !
Aku heran dengan sikap Gubernur Provinsi
Kepulauan Riau (Kepri) yang masih optimis dan telah mengangkat seorang koruptor
(Penyuap) yang juga mantan narapidana duduk di kabinetnya. Tidak tanggung
tanggung jika mantan narapidana itu di percaya untuk duduk dijabatan strategis
Pemerintah Provinsi Kepri. Tentu saja hal ini menjadi sorotan tajam pemerintah
pusat Jakarta, maupun penegak hukum lainya di Indonesia. Bahkan seorang
koruptor dan mantan narapidana jadi pejabat ini menjadi bahan kajian di
beberapa fakultas hukum di Indonesia. Sorotan tajam juga datang dari Komisi Pemberantas
Korupsi (KPK) sehingga akan menelusuri motif pengangkatan koruptor dan mantan
napi yang jadi pejabat di dinasti Gubernur Kepri HM Sani.
Akupun membolak
balik salah satu media terbitan lokal yaitu BATAM PESISIR yang mengupas tuntas
soal sepak terjang sang koruptor itu. Yah..sapa lagi kalau bukan Azirwan mantan
Sekda Kabupaten Bintan.
Begini cerita media itu.
Azirwan adalah pejabat
kabupaten Bintan yang menyuap anggota DPRRI Komisi IV dari fraksi PPP, Al Amin
Nasution dalam kasus alihfungsi hutan lindung di pulau Bintan tahun 2008.
Pejabat yang memiliki hubungan dekat dengan Bupati Bintan Ansar Ahmad itu
akhirnya di vonis 2 tahun 6 bulan penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 100
juta. Meski menjalani hukuman demikian Azirwan tidak kehilangan jabatanya
sebagai PNS. Setelah bebas dari tahanan sekitar 2010, Azirwan tidak memiliki
jabatan dilingkungan Pemkab Bintan, namun bertindak sebagai salah satu
komisaris di BUMD.
Kronologisnya :
Pada 8 april 2008, azirwan dan
al Amin ditangkap KPK. Didalam mobil Al Amin KPK menyita uang Rp 4 juta dan Rp
67 juta. Uang itu diduga kuat untuk memuluskan pembahasan di komisi IV DPR guna
mendapatkan rekomendasi alih fungsi hutan di Bintan.
Pada 1 September 2008, azirwan
di vonis 2 tahun 6 bulan penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 100 juta,
subside 3 bulan kurungan penjara. Azirwan dinyatakan terbukti menyuap anggota
komisi IV dari fraksi PPP, Al Amin dalam perkara alih funsi hutan lindung di
Bintan.
Cerita 4 tahun
yang lalu:
Saat menangkap pejabat
Eksekutif dan Legislatif ini, di Hotel
mewah samping Senayan Jakarta, ada beberapa wanita cantik disekeliling sekda
bintan Azirwan dan anggota DPR Al Amin Nasution saat ditangkap KPK di Hotel
Ritz Carlton pada 8 April 2008. Saat janji ketemu di Mistere Pub hotel itu,
azirwan menawarkan satu perempuan untuk Al Amin, ujar Jaksa penuntut umum
Suwardji pada persidangan pengadilan Tipikor Jln Rasuna Said Jakarta Senin 7
Juli 2008.
Rekaman
percakapan Azirwan dan Al Amin sesaat sebelum di tangkap KPK:
AL
AMIN : “ Dimana, bos ? ”
AZIRWAN
: “ Di ritz Carlton “
AL
AMIN : “ Namanya ? ”
AZIRWAN
: “ Mystere, tempatnya turun lift satu “
AL
AMIN : “ Jam berapa ? ”
AZIRWAN
: “ Jam 10-lah (22.00 wib).Bos mau dicariin satu gitu ?
Tapi aku tak janji. Kalau diupayakan nanti,
selera bos payah pula “
Tapi aku tak janji. Kalau diupayakan nanti,
selera bos payah pula “
AL
AMIN : “ Ya, carikanlah “
(Beberapa saat terdiam)
AL
AMIN : “ Ya, carikanlah.
Yang kira kira udah lama aku
kenal bos ini pahamkan kira kira “
kenal bos ini pahamkan kira kira “
AZIRWAN
: “ Yang kayak tadi
malam kan bagus juga
yang baju putih itu “
yang baju putih itu “
AL
AMIN : “ Tak bagus “
AZIRWAN
: “ Uda di pake ya “. “ Nanti aku carikan yang bagus “.
Siapa pula wanita yang di
perbincangkan tersebut ?. Namun ketika Azirwan dan Al Amin ditangkap 8 April
2008, turut pula ditangkap seorang wanita Efiel Yonata mahasiswi Universitas
Pakuan Bogor di hotel Ritz Carlton Kuningan Jakarta. Menurut sumber di KPK Al
Amin tampak mesra dengan dua wanita yang ikut bersamanya di PUB hotel bintang
lima itu.
Setelah menjalani hukuman yang
kini menyandang sebagai status mantan narapidana Azirwan muncul kembali
pada Maret 2012 namun ia muncul kembali
dengan posisi lebih tinggi yaitu sebagai Kepala Dinas Perikanan dan kelautan
Provinsi kepri, dan kini akan dicalonkan sebagai menteri di kabinet Presiden
Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono. (BY: BATAM SECRET)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar