SADARKAH KITA ?
LINGKUNGAN INDONESIA ITU.......
MAHAL ! LINGKUNGAN INDONESIA ITU.......
KEPALA BAPEDALDA BATAM, DENDI POERNOMO, DILAPORKAN OLEH SEORANG WARGA MASYARAKAT KE KAJATI KEPRI TERKAIT PENYIMPANGAN WEWENANG & DUGAAN KKN RETRIBUSI HO PLUS KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP...
Suasana Coffe Morning (22/09/2012) membuatku
dan seorang sobat lupa jika hari ini adalah hari sabtu. Di warung coffe sebuah gang sempit di Nagoya pusat
kota Batam kami habiskan waktu membahas soal lingkungan hidup yang kian porak
poranda di gerus perkembangan zaman yang kian canggih. Hans, nama temanku
sangat prihatin tentang kronisnya lingkungan dipulau Batam plus dugaanya
tentang adanya konsfirasi korupsi atau penyelewengan yang dilakukan Bapedalda
Pemkot Batam selaku pihak paling bertanggung jawab terhadap kepunahan hutan mangrove
di sepanjang pesisir pulau Batam.
Akupun sangat tertarik dengan kicauanya yang
sangat renyah terdengar ditelinga. Begini ia bercerita, lazimnya pihak Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan daerah (Bapedalda) pemkot Batam mengkaji dalam
pengeluaran izin Gangguan (HO) kepada perusahaan yang rawan melakukan aktivitas
kerusakan lingkungan hidup. Misalnya kepada perusahaan perusahaan Shipyard yang
beraktivitas di sepanjang pesisir pulau Batam kini banyak yang tidak memiliki
etika terhadap lingkungan hidup. Faktanya, hutan Manggrove (bakau) banyak yang
punah sehingga hutan yang diharapkan menjadi paru paru pulau Batam kian punah
sehingga menimbulkan dampak negative bagi pri kehidupan mahkluk hidup.
Permasalahan ini akan dibawanya ke Kejaksaan
Tinggi (Kajati) Kepri dengan tembusan KLH dan pihak pihak terkait lainya. Kasus
ini nyata dan dapat kita lihat sendiri di kawasan yang tumbuh subur perusahaan
perusahaan shipyard seperti di Batu Merah, Kabil dan saggulung dimana hutan
bakau yang dulunya tumbuh subur kini telah punah di babat dengan ganasnya.
Mereka perusahaan ekspansi sudah tidak lagi menghormati undang undang
lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia. Apalagi pihak Bapedalda yang secara
tidak langsung memberi restu kepada pihak perusahaan dalam pemusnahan hutan
bakau, ini ditandai dengan adanya penerbitan izin HO mengatas namakan
pembangunan. Di celah ini diduga kuat terjadi kolusi terselubung.
Asumsinya, pihak Bapedalda Pemkot Batam harusnya
mendesak pihak perusahaan yang melakukan pemusnahan hutan bakau untuk melakukan
penanaman kembali bakau di hutan pengganti. Yang menjadi pertanyaan apakah
pihak perusahaan sangat berat untuk melakukan hal itu, padahal mereka
perusahaan berskala internasional bahkan hasil produksinya dijual dengan harga
internasional..ehemmm..Apakah Bapedalda tidak tahu jika lingkungan Indonesia
ini sangat mahal, ataukah mereka tutup mata demi mendapatkan ‘Fee’ dari
perusahaan perusahaan perusak lingkungan Indonesia tanpa etika itu ?...Kali
kali aja gak bener..hihihihihihi..
Inilah dasar laporanya nanti yang akan
disampaikan ke Kajati, KLH, maupun pihak terkait lainya yang mencintai
lingkungan Indonesia. Dalam penilaianya Kepala Bapedalda Pemkot Batam, Dendi Poernomo,
adalah pejabat yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan
hidup di bumi Batam. Mengapa tanggung jawab itu harus dipikul Dendi Poernomo ?.
Jelas
saja broooo…kan tanggung jawab terhadap kelestarian, estetika lingkungan di
Batam mainstreamnya dipegang oleh Kepala Bapedalda pemkot Batam dalam hal ini
dijabat Dendi Poernomo.
Diperkirakan terjadi kerusakan lingkungan sepanjang 27 Mil garis
pantai di pulau Batam dimulai dari Dapur 12 sampai dengan Batu Merah. Karena
disepanjang kawasan pesisir ini tumbuh subur sektor sektor perusahaan Shipyard
dan Offshore…
Memang, pendukung utama pembangungan di
pulau Batam berada di sektor Industri berat atau investasi besar di Batam
adalah disektor Shipyard dan Offshore. Meski demikian harusnya perusahaan
perusahaan ekspansi itu mengedepankan etika Undang Undang lingkungan yang
berlaku di Indonesia sehingga dapat mencegah pencemaran akibat dari dampak
aktivitas perusahaan misalnya reklamasi, jadi harus memiliki Frame baring yang
berfungsi agar sendimen lumpur tidak meluas kemana mana.
Trusssss….. tidak ada alasan perusahaan
tidak mengganti bakau dan kerusakan lingkungan dengan harga yang mahal. Mereka
perusahaan Shipyard atau Ship Building dan Oli Gas Company yang menghasilkan
produk standar dunia dan berharga Internasional. Sekarang kok malah terbalik,
mereka melaksanakan pembangunan produksi, pemeliharaan, sehingga berdampak pada
kerusakan estetika lingkungan dan sudah selayaknya diambil tindakan tegas. Jika
tidak ada tindakan tegas maka ada unsure kolusi disitu..apa mungkin ya bro ?
Dalam
analisanya, kerusakan lingkungan ada dua sifat pembuktian, diantaranya secara
analisa dan uji laboratorium. Kalau Sifat
Analisa yaitu dapat dilihat dari perubahan pola nelayan disekitar
pembangunan Shipyard dan Offshore. Seperti yang kita ketahui jika nelayan dan
owner perusahaan sama sama menggunakan Bio Ecoregion yaitu laut sekitar. Lokasi
laut yang tercemar otomatis lingkungan sekitar ikut tercemar dan terjadi
perubahan bentangan alam. Sementara Sifat
Laboratorium beberapa item yang diantaranya terjadi pencemaran udara, laut
dan darat. Kalau item udara, indeks
kadar ambang batas yang ditentukan oleh gubernur. Item laut, adanya uji sample terhadap sendiment diwilayah pelabuhan
pelabuhan dimana Shipyard itu berdiri, uji itu menurut kadar kimiawinya. Selain
itu kerusakan ekosistem terhadap terumbu karang akibat dari olah gerak kapal. Item darat, pencemaran akibat
penumpukan limbah B3 hasil produksi yang tidak tertata dengan baik.
Rupanya…temanku ini sebelumnya (6/08)/2012) lalu telah melaporkan
pihak Bapedalda pemkot Batam terkait dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ke
Kajati Kepri. Ia menilai ada ketidak beresan dalam penerbitan dan retribusi HO
yang dipungut dan dikeluarkan pihak Bapedalda Pemkot Batam. Akibatnya, dugaanya
kas daerah atau negara telah dirugikan milyaran rupiah. Ia meminta kepada Kajati agar Kepala
Bapedalda Pemkot Batam, Dendi N Poernomo, beserta enam pegawainya diperiksa
dalam kasus ini. Indikasinya ada pelanggaran kewenangan jabatan disitu.
Apa Kajati Kepri bernyali bro mengusut kasus
ini…hihihihihihi…entahlah…asal jangan dijadikan ATM aja si Dendi itu ya bro…hihihihihihi. (By: BATAM SECRET)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar