TERIMA KASIH BUAT KAMU YANG MENDUKUNG BLOG INI..KOMENTAR ANDA PENENTU KEBERHASILAN BLOG INI

INDONESIA MANGKIN SEKSI SAJA !

JIKA INGIN MENGUASAI SPIRITUAL KUASAILAH BAHASA ARAB

JIKA INGIN MENGUASAI PERDAGANGAN KUASAILAH BAHASA CHINA

JIKA INGIN MENGUASAI TEKHNOLOGI KUASAILAH BAHASA INGGRIS

(EDITING BY: OPOSISI KEPRI/ BATAM SECRET)

" HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN "


oposisikepri@gmail.com

Kamis, 20 Agustus 2015

PILWAKO BATAM DIPREDIKSI TAHUN 2017, BEDAH PETA POLITIK BATAM 2015, DILEMA PILKADA BATAM 2015



Ria Saptarika SEPERTI
"SEDANG  BERJUDI”
Belum Rela Rp 7.040.000.000  HANGUS
PASANGAN CAWAKO BATAM, RIA SAPTARIKA-SULISTIYANA
   Dilarang sakit hati..hihihihihi..begini ceritanya..Saat ini, tim sukses maupun relawan Bakal Calon (Balon) Walikota/wakil kota Batam terlihat mulai begerilya untuk mencari dukungan dimasyarakat. Mulai sosialisasi menarik simpati masyarakat maupun membentuk kelompok-kelompok kecil relawan telah dilaksanakan, dengan harapan agar balon yang didukungnya meraih suara terbanyak untuk memenangkan pilwako 9 Desember 2015. Namun, tahukah anda jika pilkada Pilwako Batam yang diprediksi pada 9 Desember 2015 itu ternyata salah besar ?. Pilkada dikota Batam bakal diundur hingga 2017, mengapa ?

   Beginilah hasil bisik-bisik para elite politik dikota Batam yang saya dengar dari beberapa pertemuan rahasia, dan telah kurangkum menjadi kisah singkat sederhana alias polos..
 
PASANGAN CAWAKO BATAM, RUDI-AMSAKAR
   Saya mulai dengan pasangan dua balon wako/wawako Batam, (Ria Saptarika-Sulistiyana dan Rudi-Amsakar) yang telah terdaftar di KPU Batam sebagai peserta pilkada Desember 2015. Dari perang grilya sosialisasi ke masyarakat dilapangan balon pasangan pilwako Rudi-Amsakar ternyata lebih unggul dibandingkan pasangan balon Ria Saptarika-Sulistiyana..(Kalau ditanya sebabnya cuma saya sendiri yang tahu gimana permainan grilya kedua kandidat ini..hehehehehe)

Jangan teruskan membaca kisah ini jika anda kurang tertarik atau sakit hati. Beri pesan anda dikotak komentar jika merasa tidak pantas dipublikasikan..

Kita lanjut ya..
   Meski sebagai balon, kedua pasangan ini belum tentu akan menjadi peserta pilkada pada 9 Desember 2015. Perlu di ingat jika kedua pasangan balon ini hanya terdaftar di KPU Batam saja, artinya kedua balon belum syah jika belum ada pengumuman penetapan yang umumkan oleh KPU Batam. Dan perlu juga diketahui jika KPU Batam pada 24 Agustus 2015 nanti akan melakukan verifikasi penetapan berkas calon..nah..pada 25 Agustus 2015 akan diumumkan hasil penetapan calon. Pertanyaanya, loloskah kedua pasangan balon itu untuk bertarung di pilkada 9 Desember 2015 ?.

Belum tentu !...
   Saat ini para elite politik masih meragukan ketegasan Ria Saptarika untuk maju sebagai calon walikota (cawako) Batam pada 9 Desember 2015 mendatang. Hal ini menyangkut dokumen berkas pengunduran diri Ria Saptarika sebagai anggota DPD RI belum diterima KPU Batam. Kita berharap KPU Batam tidak menutup-nutupi hal ini agar proses pilkada Batam berjalan lancar..maksudnya jangan sampai KPU menyatakan telah menerima berkas pengunduran diri yang bersangkutan namun ternyata hingga kini berkas itu belum diterimanya.

Nex's..
   saya bedah sedikit mengapa ada sikap ketidaktegasan Ria Saptarika untuk serius maju sebagai Cawako Batam. Sebelumnya, para petinggi partai pengusung Ria Saptarika sedikit jantungan ketika memasuki detik terakhir pendaftaran balon di KPU Batam. Saat itu, dalam perhitungan untung ruginya membuat sikap Ria Saptarika ragu untuk melangkah maju mendaftarkan diri di KPU Batam. Lobi lobi bujukan dan tekanan keras para elite politikpun bermunculan..

   Singkat cerita..akhirnya Ria Saptarika menyerah dan mau mendaftarkan dirinya bersama pasanganya ke KPU dengan beberapa syarat (bergaining) atau keinginan Ria Saptarika harus dipenuhi..Permasalahan inipun akhirnya clear setelah adanya jaminan dari Asman Abnur atas persyaratan yang diinginkan Ria Saptarika. Namun untuk sportifitas permainan politik, dalam terkabulnya persyaratan yang diinginkan Ria Saptarika, ia tidak memberikan berkas pengunduran dirinya dari DPD RI kepada KPU Batam hingga verifikasi penetapan KPU pada 24 Agustus nanti. Apa yang menjadi perhitungan untung rugi Ria Saptarika dalam mencalonkan diri sebagai walikota Batam ?..Penasarankah anda ?..

   Nah..perlu anda ketahui jika kini Ria Saptarika seperti sedang 'BERJUDI Rp 7 miliar' lebih miliknya..Ada upaya untuk menggagalkan dirinya sendiri sebagai cawako Batam pada saat verivikasi penetapan KPU jika persyaratan yang pernah diajukan kepada Asman Abnur tidak dikabulkan.  Herankah anda, uang lebih Rp7 miliar milik Ria Saptarika itu dari mana ?.

   Mari simak hasil bedahan saya..KALI..BAGI..TAMBAH..SAMA DENGAN..hehehehe. 
   
   Salah satunya terkait ..bergaining kursi DPD RI miliknya, jika ditinggalkan maka otomatis akan diduduki calon DPD RI nomor urut 5 pada pemilu 2014 lalu, yaitu M.Nabil..Sepertinya Ria Saptarika belum merelakan kursi DPD RI miliknya diduduki oleh M.Nabil secara gratis. Dalam isunya, M.Nabil juga tidak mau gratis untuk meneruskan tahta kursi DPD RI milik Ria Saptarika.

   Permasalahan inipun 'diel' setelah M.Nabil menyetujui harga kursi DPD RI tersebut dengan harga milyaran rupiah. Namun saya belum dapat besaran angka pasti miliaran itu..ada juga yang menyebut sekitar lebih dari Rp2 milyar. Bergaining atau diel harga tersebut hingga kini belum dipenuhi oleh M.Nabil. Hal inilah yang menjadi penyebab Ria Saptarika tidak memberikan berkas pengunduran dirinya sebagai DPD RI kepada KPU Batam. Dengan belum lengkapnya persyaratan ini tentunya KPU akan mendiskualifikasikan Ria Saptarika sebagai peserta cawako Batam pada pilkada jika pada akhir batas 24 Agustus 2015.

   Persoalan ini menjadi dilemma, dan akhirnya pilwako pilkada Batam 9 Desember 2015 akan diikuti oleh calon tunggal yaitu pasangan balon Rudi-Amsakar. Tentunya ini tidak memenuhi unsur/persyaratan pilkada, dan pilkada Batam sesuai kentuan dipastikan diundur menjadi tahun 2017.

   Sedikit saya bedah harga kursi DPD RI milik Ria Saptarika..mari kita hitung sama-sama..siapkan kalkulator anda..nex..

Jabatan kursi DPD RI milik Ria Saptarika masih tersisa sekitar 4 tahun lagi.
Setiap 1 bulan kursi DPD RI milik Ria Saptarika itu bergaji Rp 80 juta bersih.
Jadi Rp 80 juta x 12 bulan (1 setahun) =  Rp 960 juta

Dari hasil setahun Rp 960 juta x 4 (selama 4 tahun) = Rp 3.840.000.000 (tiga miliar delapan ratus empat puluh juta)

Ditambah biaya reses anggota DPD RI dimana dalam pertiga bulan dibiayai negara sebesar Rp 200 juta.
Pertiga bulan jadi empat kali setahun, jadi Rp 200 juta x 4 = Rp 800 juta.
Dari Rp 800 juta x 4 (masa jabatan empat tahun atau 12 kali reses) = Rp 3.200.000.000 (tiga miliar dua ratus juta rupiah)

Maka TOTAL yang didapat kursi DPD RI selam sisa masa jabatan 4 tahun yaitu Rp 3.840.000.000 + Rp 3.200.000.000 = Rp 7.040.000.000 (tujuh miliar empat puluh juta rupiah).

WOW Keren !!!..
   Jadi kalkulasi biaya kursi DPD RI milik Ria Saptarika yang tersisa 4 tahun lagi itu akan menghasilkan Rp 7.040.000.000 (tujuh miliar empat puluh juta rupiah). Ini bahkan bisa lebih jika tahun depan Presiden RI menaikan gaji para anggota DPD RI.

Eheeeeeem..
   Gimana menurut bapak, ibu, sodara sodari dan bro sekalian. cukup masuk akal kan ?..Dengan pendapatan yang cukup fantastis tersebut mungkinkah Ria Saptarika mau merelakan kursi DPD RI miliknya itu lepas ?..

   Untuk saat ini, Cawako Batam Rudi-Amsakar mulai was-was atas permasalahan calon tunggal ini. Sudahpun dana banyak keluar tapi gak jadi pilkadanya.

   Bagaimana keterkaitan dengan paket cawako Batam dan Cagub Kepri, atau hubungan satu paket cawako Ria Saptarika dengan Cagub Kepri ?.

Sekilas saya bedah peta politiknya..
   Cagub Kepri saat ini kosentrasi dalam mendulang dukungan suaranya sendiri. Maksudnya untuk mendapatkan dukungan yang optimal dan tidak terpecah kosentrasi tentunya tidak mencampur adukan antara dulang dukungan cagub Kepri dan cawako Batam..Alias..selamatkanlah diri masing-masing, karena pertarungan pilkada baik cawako Batam maupun cagub Kepri pada 9 Desember 2015 ini berlangsung dengan sangat panas dan ketat.

  Hitunganya..jika pilwako tahun 2015 gagal atau diundur tahun 2017, tetapi untuk pilkada cagub kepri harus berjalan sukses pada tahun 2015 ini. Artinya, dengan suksesnya pilkada cagub Kepri , maka nantinya sangat mudah untuk mengotak atik peta politik pada pilwako Batam pada tahun 2017. Pasalnya, tampuk kekuasaan di Kepri sudah dikuasai oleh cagub yang berhasil menduduki Kepri satu untuk jabatan priode tahun 2016-2021.

   Kayaknya sudah cukup ya..ntar kalau saya bedah habis peta politik di Batam ini bisa siaga satu Batam ini..hihihihihi.. Yang terpenting mari kita sukseskan PILKADA 2015 ini !. (BY: OPOSISI KEPRI)

Tidak ada komentar: