TERIMA KASIH BUAT KAMU YANG MENDUKUNG BLOG INI..KOMENTAR ANDA PENENTU KEBERHASILAN BLOG INI

INDONESIA MANGKIN SEKSI SAJA !

JIKA INGIN MENGUASAI SPIRITUAL KUASAILAH BAHASA ARAB

JIKA INGIN MENGUASAI PERDAGANGAN KUASAILAH BAHASA CHINA

JIKA INGIN MENGUASAI TEKHNOLOGI KUASAILAH BAHASA INGGRIS

(EDITING BY: OPOSISI KEPRI/ BATAM SECRET)

" HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN "


oposisikepri@gmail.com

Selasa, 18 Agustus 2015

DISDIK PROVINSI KEPRI SARANG KORUPSI. MONOPOLI PROYEK DIKELOLA SATU KELUARGA. PROYEK DIKELOLA PERUSAHAAN FIKTIF



 DARURAT dan Gawat..!
PROYEK HIBAH DISDIK KEPRI DIKELOLA SATU KELUARGA

“GILA”..!...Sejumlah perusahaan dengan alamat fiktif berhasil memenangkan lelang pengadaan alat peraga/praktek dan pengadaan buku di Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Bahkan beberapa orang Direktur yang tercantum dalam perusahaan pemenang tender pengadaan itu, tidak begitu mengetahui secara perihal tender tersebut. Kenapa hal tersebut bisa sampai terjadi ?.

Ternyata sejumlah perusahaan yang memenangkan tender di Disdik Kepri, dikendalikan salah satu orang, yang berinisial AR. Dan sejumlah perusahaan yang seluruhnya hampir berbentuk  Curriculum vitae (CV), AR selalu menggunakan nama Istri, Keluarga, hingga kerabatnya.

Nah, disinilah diduga AR sebagai orang yang menjalankan proyek atau pengadaan titipan dari para pejabat Disdik Kepri dan oknum anggota dewan. Padahal sejak tahun lalu, Pemerintah Provinsi Kepri telah membentuk lembaga khusus untuk mengurus lelang pengadaan barang dan jasa, yakni Unit Layanan Pengadaan (sejak Januari 2015 berubah menjadi Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa atau BPPBJ).


Pengakuan seorang panitia lelang yang enggan namanya disebutkan, mengatakan dalam prosedur lelang, panitia lelang (pemerintah) memang tidak pernah diwajibkan untuk melakukan pengecekan alamat perusahaan-perusahaan yang menjadi peserta lelang.

 “Selama dokumen yang menjadi persyaratan bisa dilengkapi, perusahaan tersebut sudah dianggap sebagai perusahaan yang sah. Kalau ingin lebih jelas lagi, langsung dengan Kepala Disdik Kepri,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki, AR pada tahun 2014 yang lalu banyak keluar sebagai pemenang dengan nilai pengadaan barang dan jasa bervariasi, mulai dari Rp 1 milliar hingga mencapai hampir Rp 2 milliar. Sehingga bila ditotalkan mencapai Rp 13 milliar dari 9 kegiatan yang ada.

Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh AR yaitu Hibah pengadaan buku Ensiklopedia seri peningkatan mutu pendidikan dengan nilai Rp 1,9 milliar, perusahaan CV Anaz (Abang Ipar AR).

Hibah pengadaan buku sejarah Indonesia untuk sekolah se-Kepri dengan nilai Rp 1,950 milliar, perusahaan CV Lentera Hati  (Kakak Ipar).

Hibah pengadaan buku karakter kebangsaan untuk sekolah se-Kepri, nilai tender Rp 1,927 milliar, perusahaan CV Sinar Harapan (Atas nama AR sendiri).

Hibah pengadaan buku kendali belajar siswa dan hibah untuk SD, SMP dan SMA se-Kepri senilai Rp 1,419 milliar, perusahaan CV Anima Nusantara Teknologi (Istri AR).

Hibah pengadaan buku Ensiklopedia budaya Indonesia dari masa ke masa untuk SLTA se-Kepri senilai Rp 1,421 milliar, perusahaan pemenang CV Anima Nusantara Teknologi (Istri AR).

Hibah pengadaan buku referensi bahan ajar perguruan tinggi se-Kepri  senilai Rp 934 juta, perusahaan pemenang CV Kawah Candradimuka keponakan AR).

Hibah pengadaan alat penunjang pratikum dwi fungsi mikroskop digital 3D untuk sekolah se-Kepri, pemenang  CV Anima Nusantara Teknologi (Istri AR/NN).


Hibah pengadaan alat penunjang pembelajaran untuk SMA/SMK senilai Rp 1,720 milliar, perusahaan pemenang CV Kawah Candradimuka. Dan Hibah pengadaan buku pembelajaran untuk SMKN Bisnis Manajemen dan Teknik Industri se-Kepri yang tidak diketahui nilainya, dimenangkan oleh CV Acalapati yang merupakan Ketua RT 004/RW 003 yang juga kerabat dari AR.


Dari perusahaan-perusahaan inilah diketahui, AR menggunakan alamat fiktif seperti  CV Anas beralamat Jl. RE Martadinata Blok I No. 14, CV Lentera Hati beralamat Jl. RE. Martadinata Blok III No. 14, CV Sinar Harapan beralamat DI Panjaitan Km 6 No. 4, CV Anima Nusantara Teknologi DI. Panjaitan Km 6 No 4, CV awah Candradimuka Jl. Putri Ayu I Melayu Kota Piring dan CV Acalapati yang tidak tercantum alamatnya.

Setelah dicek ke lokasi, ternyata seluruh alamat tersebut fiktif. Tidak ada alamat yang dinyatakan sesuai dengan dokumen dari perusahaan tersebut. Bahkan alamat perusahaan AR dan sang istrti di Jl. DI Panjaitan Km 6 No. 4 tidak memiliki papan plang resmi perusahaan, hanya ada sebuah cafe dan butik di ruko tersebut.

Pada awal tahun 2015 ini, AR pun telah memenang dua lelang yakni Hibah pengadaan alat penunjang pratikum dwifungsi Mikroskop digital 3D untuk sekolah se-Kepri senilai Rp 1.692 milliar atas nama perusahaan CV Anima Nusantara Teknologi.

Dan hibah pengadaan alat penunjang pratikum dwi fungsi mikroskop digital 3D untuk SMP se-Kepri  senilai Rp 952 juta atas nama perusahaan pemenang CV Arta Multi Guna yang juga notabenenya perusahaan milik AR.

Dari pengadaan barang ini, banyak barang-barang hibah dari Disdik Kepri ini yang tidak sampai ke sekolah-sekolah di Provinsi Kepri. Bahkan ada juga buku yang berbau pornografi yaitu buku panduan praktis Pramuwisata Profesional penerbit Graha Ilmu yang mesti ditarik dan diganti. Tetapi hanya sebagian sekolah saja yang tidak ditarik dan diganti yang baru.

Meski proyek bermasalah, pekerjaan tidak sampai tuntas. AR selalu mendapatkan pencairan seratus persen. Bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh, setelah pencairan, AR selalu mengantarkan “upeti” ke sejumlah pejabat Disdik Kepri. ***
(BY: OPOSISI KEPRI)

Tidak ada komentar: