TERIMA KASIH BUAT KAMU YANG MENDUKUNG BLOG INI..KOMENTAR ANDA PENENTU KEBERHASILAN BLOG INI

INDONESIA MANGKIN SEKSI SAJA !

JIKA INGIN MENGUASAI SPIRITUAL KUASAILAH BAHASA ARAB

JIKA INGIN MENGUASAI PERDAGANGAN KUASAILAH BAHASA CHINA

JIKA INGIN MENGUASAI TEKHNOLOGI KUASAILAH BAHASA INGGRIS

(EDITING BY: OPOSISI KEPRI/ BATAM SECRET)

" HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN "


oposisikepri@gmail.com

Senin, 27 April 2015

KEPALA SMPN 10 BATAM DOYAN PUNGLI DUIT MURID DAN SUKA BILANG 'PANTEK'




KORAN PANJI KEPRI EDISI-13. 2015
            Kepsek  'LUDAHI'  Guru
      Dan Suka Bilang  'PANTEK'

   Pagi tadi aku terjaga dari tidurku. Seorang loper koran melemparkan media masa Panji Kepri Edisi-13 didepan pintu rumahku, koran langgananku setiap minggunya. Aku sangat suka dengan isi pemberitaan Panji Kepri, aku menyebutnya KORAN MERAH, karena isi beritanya sangat kritis terhadap pemerintah maupun permasalahan yang menyimpang dari peraturan maupun hukum.

   Tanpa mandi plus gosok gigi, akupun langsung memanaskan air di dispenser, setelah itu akupun membuat secangkir kopi..sruuuup..begitu bunyi tarikan pertama kopi pahit yang ku minum dan bibirku agak nyengir nyengir menahan panasnya air air kopi. Selanjutnya, tarikan kedua kopi..sruuup..agak cepat biar gak kepanasan bibirku. Dan akhirnya rasa pahit kopi yang ku minum terasa sedikit menyegarkan tubuh yang baru bangun ketiduran ini.

   Untuk menikmati kopi sambil membaca koran Panji Kepri, tidak lupa aku menyulutkan sebatang rokok Dji SAM SOE (234) buatan mendiang Liem Sie Liong..huuuuuf..ssssssss...huuuu..tarikan Dji Sam Soe yang cukup sempurna di pagi ini.

   Akupun mulai membolak balik koran yang sudah ku pegang ini. Ku bolak balik lembar demi lembar mencari berita yang menarik. Tiba tiba aku terhenti di halaman sembilan kolom pendidikan. Aku baca judul head line di halaman itu, Judulnya "PUNGLI 800 RIBU, BERKEDOK DUIT PEMANTAPAN DI SMPN 10 BATAM".
  
NOTA PUNGLI SMPN 10 BATAM

   Akupun mulai membacanya, begini cerita isi koran PANJI KEPRI :  


Suasana harmonis di SMPN 10 Sungai Panas Batam tidak akan pernah lagi dirasakan oleh para tenaga pendidik pasca keributan hebat antara majelis guru dan kepala sekolah. Para guru yang teraniaya puncaknya mogok kerja masal pada beberapa minggu yang lalu, (30/3/2015). Mungkin para guru sudah gerah terhadap tingkah laku, Fahrul, selaku kepala sekolah SMPN 10 yang dinilai aneh dan kelewatan batas. Selain kerap memarahi para guru dan mencampuri urusan rumah tangga bawahanya, parahnya lagi kepala sekolah yang satu pernah juga meludahi dan memaki (bilang 'PANTEK') kepada guru yang tidak disenanginya.



   Adanya aksi 'begal' bengal maksudnya, kepala sekolah yang dianggap telah merampas moral guru disekolah SMPN 10 akhirnya majelis guru meminta walikota Batam agar segera mengganti kepala sekolah yang dinilai nakal itu. Namun sayangnya, hingga berita Panji Kepri ini di turunkan, walikota Batam enggan mengganti kepala sekolah kesayanganya itu.



   Menurut sumber Layak percaya mengatakan, suasana harmonis tidak terlihat lagi di antara guru di sekolah itu, ada pro dan kontra terkait kenakalan kepala sekolah tersebut. Meski komisi III DPRD telah memberi solusi terhadap pihak pihak yang berpekara, namun tidak dapat mengembalikan suasana harmonis seperti dulu lagi.



   Berawal dari ketidak harmonisan itulah hingga akhirnya mencuat kabar seputar pungli di SMPN 10 Sungai Panas itu. Diantaranya terkait uang parkir kendaraan roda dua bagi siswa sekolah ini. Semua kendaraan roda dua milik siswa diharuskan parkir dekat masjid, dan setiap bulanya dikenakan uang parkir sebesar Rp 20 ribu setiap bulanya. Konon, dari uang sebesar itu 50 persenya untuk kepala sekolah, sedangkan 50 persenya lagi disumbangkan untuk mesjid.



   Lain halnya biaya pemantapan yang khusus dikenakan kepada murid kelas III di SMPN 10. Setiap murid dikenakan biaya pemantapan sebesar Rp 800 ribu,entah untuk pemantapan apa tetapi yang jelasnya pihak sekolah memberi kwitansi tagihan ke setiap orang tua siswa, kata sumber layak percaya itu.

   
Dikonfirmasi Panji Kepri (jumat, 23/4/2015), Fahrul, Kepala SMPN 10 Batam mengaku terkait permasalahannya dengan para majelis guru sudah selesai. Ia juga membantah adanya pungli biaya pemantapan yang di khususkan kepada murid kelas III. Dikatakanya, tidak ada biaya pemantapan sebesar itu, yang ada hanya duit perpisahan bagi setiap murid dikenakan sebesar Rp 150 ribu, dan itupun sumbangan sukarela. Untuk pengutipan duit perpisahan itu sendiri dilakukan oleh pihak komite sekolah.



   Demikian isi berita koran Panji Kepri tersebut, Dia rupanya suka ludahi guru dan bilang 'PANTEK' sama guru yang tidak di senanginya. Begitulah gaya cowboy Kepala Sekolah SMPN 10 Batam kesayangan Walikota Batam si Ahmad Dahlan. (By: OPOSISI BATAM)          

Tidak ada komentar: