'PENJUDI & Perusak Alam
Pulau Bintan'
Cerita ini dikutip dari seorang sobat yang menceritakan kisahnya kepada OPOSISI KEPRI. Begini ceritanya.
Saya ingin menyapa masyarakat
Kabupaten Bintan jelang hari H pencoblosan Pilkada 9 Desember 2015. Hal ini
bertujuan agar masyarakat tidak terjebak oleh janji manis para kandidat Calon
Bupati (Cabup) yang pantas disebut sebagai pedagang kaki lima yang mengecerkan
daganganya seperti menjual kucing dalam karung saja.
Ada baiknya masyarakat Kabupaten
Bintan sebelum menentukan pilihannya, bercerminlah kepada sosok yang telah
mencalonkan itu. Misalnya, latar belakang cabup, Apri Sujadi, yang kebanyakan
orang menyebutnya sebagai seorang pemimpin yang 'GAGAL TOTAL dan SOMBONG'.
Mungkin masyarakat Bintan belum
banyak mengetahui sepak terjang, Apri Sujadi, di luaran meski ia lahir di
kawasan Tanjung Uban Kabupaten Bintan. Inilah sekilas yang ingin saya sampaikan
kepada masyarakat kabupaten Bintan yang mungkin akan menjadi penyegaran agar
tidak terlena akan janji manisnya ketika sebelumnya ia menjual janji-janji
kosongnya kepada anda, masyarakat Bintan.
APRI SUJADI |
Begini ceritanya, mungkin anda sangat
sulit menemui Apri Sujadi sang Calon Bupati Bintan itu. Yah..demikian juga
dengan saya yang mencoba melakukan pengetahuan rekam jejak dirinya yang mantan
wakil ketua DPRD Provinsi Kepri itu. Memang, cukup sulit untuk menemuinya, dan
kalaupun dapat menemuinya hanya saat kampanye dirinya saja, itupun harus
melalui beberapa BodyGuard atau pagar betis yang selalu mengelilinginya.
Cukup sulit memang, demikian juga
saya coba ingin bertemu dengan dirinya di kediaman pribadinya di kawasan
Kijang, namun Apri Sujadi tidak pernah berada dirumahnya. Beberapa kali telah
saya coba namun kejadiannya juga sama, yaitu ia tidak pernah berada di
kediamannya. Mungkin hal ini juga pernah dirasakan oleh masyarakat Bintan.
Inilah menjadi suatu pertanyaan besar, mengapa ia jarang berada dikediamannya
itu.
Yang menjadi pertanyaan saya
adalah, apakah hal yang dilakukanya ini agar masyarakat yang simpati dengannya
tidak datang kerumahnya, dan mungkin mantan wakil ketua DPRD Provinsi Kepri ini
takut dimintai duitnya yah ?.
Apri Sujadi |
Padahal ia duduk sebagai wakil rakyat adalah
pilihan rakyat yang diutus sebagai pemimpin kabupaten Bintan dalam menampung
aspirasi masyarakat Bintan kepada pemerintah provinsi. Dimana, masyarakat
Bintan memang benar membutuhkan sentuhan pemerintah Provinsi Kepri. Dan perlu
diketahui jika kabupaten Bintan salah satu daerah tertinggal yang angka
kemiskinan dan pengangguran cukup tinggi di Provinsi Kepri. Namun sayangnya, Apri
Sujadi yang diharapkan menjadi pemimpin masyarakat Bintan yang diutus duduk
sebagai wakil DPRD Provinsi Kepri seakan tidak perduli dengan keadaan
masyarakat yang memilihnya.
Selanjutnya, sayapun mencoba
mencari informasi lainya terkait rekam jejak Apri Sujadi selama ia menjalani kariernya,
yang ternyata ia adalah benar seorang sosok yang sombong kepada masyarakat
kalangan bawah.
Suatu hari saya mendapatkan
alamat rumah miliknya di kawasan pramuka Tanjungpinang. Cukup sulit mengetahui
letak persis posisinya. Sayapun mencoba bertanya kepada penduduk sekitar wilayah
pramuka itu. Karena saya mendapat kabar letak rumahnya berdekatan dengan,
Riono, sekdaprov. Namun lucunya, penduduk sekitar tidak ada yang mengenal nama
Apri Sujadi, tetapi kalau bertanya dimana rumah Riono masyarakat langsung
menunjuk dan malah ingin mengantarkanya.
Apri Sujadi |
Sayapun mencoba bertanya kepada
masyarakat lainya disekitar itu. Namun anehnya ketika saya bertanya dimana
rumah Apri Sujadi mereka juga langsung menjawab tidak tahu diiringi dengan
wajah cemberutnya seperti tidak suka mendengar nama Apri Sujadi itu. Setelah
usaha yang cukup lelah akhirnya saya menemui rumahnya, itupun atas pentunjuk
seorang teman di DPRD Provinsi Kepri.
Ternyata, masyarakat yang saya
tanyai tadi rupanya tetangga Apri Sujadi yang rumahnya hanya berselang dua tiga
rumah saja. Akhirnya saya mendapat informasi jika Apri Sujadi oleh masyarakat
sekitar dinilai sosok yang sombong dan seperti angkuh, tidak pernah
bersosialisasi dan menyapa para tetangganya. Rumah mewah lantai dua dan bercat
hijau itu dikeliling pagar tinggi dilengkapi CCTV dan security yang bersiaga 24
jam penuh.
Akhirnya sayapun mencoba bertamu
kerumah itu. Mengetuk pintu pagar dan menyapa penjaga pintu pagar tinggi dan
menceritakan maksud kedatanagan saya. Beberapa saat kemudian, jawaban dari penjaga rumah mewah itu cukup
mengecewakan. Yah..Apri Sujadi memang tidak sudi dengan para tamu yang datang
kerumahnya ini, padahal ia terlihat ada dirumah dan sempat mengintip dari
lantai dua terkait kedatangan saya.
Kedatanganya saya sebenarnya
sangat baik, yaitu untuk mengungkap kebenaran informasi yang saya dapat
dilapangan. Diantaranya skandal pengrusakan alam saat ia akan memenangkan
pilkada 2015 dan duduk sebagai bupati Kabupaten Bintan.
Kabarnya, ia telah bekerjasama
dengan pengusaha Singapura dan China untuk mengadakan usaha dengan kedok
investasi dibidang kepariwisataan seperti resort dan lainya, padahal tujuanya
adalah mengeruk Bauksit di perut bumi kabupaten Bintan dan dijual keluar
negeri, hasilnya untuk keuntungan pribadi dan masyarakat Bintan hanya mampu
gigit jari.
Apri Sujadi |
Perlu diketahui, kesuksesan Apri
Sujadi sebelumnya adalah berawal dari pengerukan bauksit di perut bumi pulau
Bintan yang selanjutntya dijual ke China pada beberapa tahun yang lalu, dan ini
bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat kabupaten Bintan. Suatu saat usahanya
terhenti ketika aktivitas pengerukan bauksit yang dilakoninya itu terendus oleh
mabes POLRI. Untung saja ia saat itu adalah seorang pengurus partai Demokrat
dimana SBY adalah Presiden RI ketika itu, sehingga ia lolos dari jeratan hukum.
Hasil penjualan bauksit keluar
negeri sebelumnya, ia meraup untung besar yaitu mencapai milyaran rupiah. Namun
sayangnya, sebahagian besar uang milyaran rupiah dari hasil penjualan atau
eksport bauksit keluar negeri itu habis di 'MEJA JUDI (Kasino)' di negara
Singapura dan Malaysia.
Sempat kecanduan judi dan uang
habis, iapun menjual tanah yang sedianya untuk pembangunan kantor Partai
Demokrat di kawasan Batam Centre. Namun uang milyaran rupiah hasil penjualan
tanah Partai itupun amblas di meja judi kedua negara itu.
Apri Sujadi |
Nah, hal inilah sebenarnya yang
ingin saya konfirmasikan kepada Apri Sujadi seperti kabar yang beredar
dilapangan saat ini. Dan, apakah nanti setelah Apri Sujadi duduk menjadi bupati
Bintan tabiat merusak alam dan judinya itu akan hilang ?.
Nah, Silakan anda berpikir untuk
memilih calaon pemimpin yang tepat di Kabupaten Bintan Provinsi Kepri…!!!
Demikian cerita sobat kita itu. Salam PILKADA DAMAI !!!. (OPOSISI KEPRI)