AKSI DEMO DI DPRD KOTA BATAM OLEH PEKERJA PERS BATAM |
WARTAWAN SERANG PREMAN
Di DPRD BATAM…
Suasana siang (5/11/2012) di gedung DPRD kota
Batam tiba tiba ramai oleh ratusan orang
yang mengatasnamakan Forum Wartawan Anti Pelecehan Kota Batam (FOWAPB). Mereka melakukan
protes keras terhadap ucapan Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov,
yang menyebut ‘wartawan mingguan 50 dan
harian 100’. Kalimat itu dilontarkanya (1/11/2012) bersempana HUT DPRD kota
Batam pada acara Stand Up Comedy yang disiarkan live oleh salah satu stasiun
televisi lokal.
WAKIL KETUA DPRD KOTA BATAM RUSLAN KASBULATOV TERLIHAT WAJAHNYA MURUNG MENHADAPI SERATUSAN WARTAWAN SAAT AKSI DEMO MENUNTUT PERTANGGUNGJAWABAN PELECEHAN |
Buntutnya (5/11/2012) seratusan wartawan
melakukan aksi menuntut pertanggungjawaban Ruslan yang dinilai melecehkan
profesi wartawan. Sekitar pukul 10 pagi para pekerja pers itupun merangsek ke
gedung DPRD kota Batam. Mereka melakukan aksi teraterikal dan membentangkan poster
sebagai wujud protes keras terhadap Ruslan Kasbulatov.
Protes dan kecaman FORWB itu diantaranya,1. Mengecam keras pernyataan Ruslan
Kasbulatov (Wakil Ketua DPRD kota Batam) yang menghina wartawan pada acara
ulang tahun DPRD kota Batam 1 November 2012. 2. Meminta Ketua Umum PDI-P Ibu
Megawati Soekarno Putri untuk mengganti Ruslan Kasbulatov sebagai Ketua DPRD
Kota Batam maupun sebagai anggota DPRD Batam. 3. Mendesak Badan Kehormatan (BK)
DPRD Kota Batam untuk menindak Ruslan Kasbulatov. 4. Meminta Polresta Barelang
memproses secara hukum Ruslan Kasbulatov karena jelas jelas melanggar Undang
Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Namun sayangnya, aksi yang
semula damai berubah menjadi kerusuhan. Hal itu diakibatkan adanya aksi
premanisme yang diduga kuat pendukung Ruslan Kasbulatov dengan mencoba
mengintimidasi aksi damai seratusan wartawan. Saling serangpun akhirnya pecah
yang membuat kewalahan aparat kepolisian yang mengawal aksi demo itu. Beberapa
preman yang di indikasikan sebagai provokator nyaris di babak belurkan, bahkan para
preman terlihat ada yang terhempas beberapa meter dan terinjak injak, namun
pihak kepolisian yang berjaga sigap melerai agar tidak terjadi kerusuhan yang
meluas. Dengan berwajah pucat beberapa preman terlihat ngacir menyelamatkan
diri kedalam gedung DPRD kota Batam. Wartawan yang terlihat emosi terhadap aksi
premanisme berusaha mengejar beberapa preman yang masuk kedalam gedung DPRD
kota Batam. Dan akhirnya pihak kepolisian yang berjaga berhasil meredam suasana
kerusuhan itu.
Kata para pekerja pers itu, ini adalah aksi damai untuk
meminta pertanggungjawabkan ucapan Ruslan, dan mengklarifikasikanya. Aksi yang
dilakukan juga mengisyaratkan agar para wakil rakyat lainya yang duduk digedung
DPRD kota Batam tidak sewenang wenang terhadap profesi wartawan. Selain itu
jangan menganggap dirinya diri mereka itu bersih.
Beberapa wartawan juga menilai jika saat ini banyak oknum wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD kota Batam yang bermain proyek sehingga aspirasi rakyat banyak yang tidak direspon dengan baik. Itu belum lagi masalah moral onum dewan yang suka main perempuan bahkan memiliki istri simpanan. Moral yang tidak pantas ditirukan lainya adalah oknum dewan yang doyan dugem dan mabuk mabukan. “Itu hanya segelintir saja kebejatan oknum dewan, itu belum termasuk oknum yang pernah berurusan hukum dengan pihak kepolisian, namun ditenggarai oknum dewan kebal hukum hingga proses hukumnya dipetieskan,” ungkap seorang wartawan.
Sebelum terjadi kerusuhan Ruslan sempat
menantang para wartawan soal ada ucapanya yang menyinggung para pekerja pers.
Ia beralibi jika tidak pernah menyebut wartawan mingguan 50 ribu dan harian 100
ribu, tetapi wartawan mingguan 50 dan harian 100. Iapun mengajak perwakilan
wartawan untuk menyaksikan tayangan ulang acara Stand Up Comedy itu disalah
satu ruangan DPRD kota Batam.
Menurut seorang wartawan yang
ikut menyaksikan tayangan ulang itu membenarkan pernyataan Ruslan, namun dari
pembicaraan itu seperti mengarah ke sana. “Tidak tahu apakah angka yang
disebutkan itu mungkin 50 juta atau 100 juta. Kita setuju atas acara yang
diadakan itu, namun sifatnya harus membangun, bukan saling melecehkan. Hanya
saja kita merasa para wartawan menjadi objek comedy yang mengarah ke pelecehan
profesi wartawan. Tapi tadi didalam Intinya Ruslan Kasbulatov menyampaikan
permintaan maafnya kepada rekan rekan Pers,” ujar seorang wartawan senior. (BY: BATAM SECRET)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar