TERIMA KASIH BUAT KAMU YANG MENDUKUNG BLOG INI..KOMENTAR ANDA PENENTU KEBERHASILAN BLOG INI

INDONESIA MANGKIN SEKSI SAJA !

JIKA INGIN MENGUASAI SPIRITUAL KUASAILAH BAHASA ARAB

JIKA INGIN MENGUASAI PERDAGANGAN KUASAILAH BAHASA CHINA

JIKA INGIN MENGUASAI TEKHNOLOGI KUASAILAH BAHASA INGGRIS

(EDITING BY: OPOSISI KEPRI/ BATAM SECRET)

" HARGAILAH HASIL KARYA ORANG LAIN "


oposisikepri@gmail.com

Kamis, 08 November 2012

RUSLAN KASBULATOV LECEHKAN WARTAWAN



AKSI DEMO DI DPRD KOTA BATAM OLEH PEKERJA PERS BATAM

WARTAWAN SERANG PREMAN
 Di DPRD BATAM…    
   Suasana siang (5/11/2012) di gedung DPRD kota Batam  tiba tiba ramai oleh ratusan orang yang mengatasnamakan Forum Wartawan Anti Pelecehan Kota Batam (FOWAPB). Mereka melakukan protes keras terhadap ucapan Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov, yang menyebut ‘wartawan mingguan 50 dan harian 100’. Kalimat itu dilontarkanya (1/11/2012) bersempana HUT DPRD kota Batam pada acara Stand Up Comedy yang disiarkan live oleh salah satu stasiun televisi lokal.
WAKIL KETUA DPRD KOTA BATAM RUSLAN KASBULATOV TERLIHAT WAJAHNYA MURUNG MENHADAPI SERATUSAN WARTAWAN SAAT AKSI DEMO MENUNTUT PERTANGGUNGJAWABAN PELECEHAN
 Buntutnya (5/11/2012) seratusan wartawan melakukan aksi menuntut pertanggungjawaban Ruslan yang dinilai melecehkan profesi wartawan. Sekitar pukul 10 pagi para pekerja pers itupun merangsek ke gedung DPRD kota Batam. Mereka melakukan aksi teraterikal dan membentangkan poster sebagai wujud protes keras terhadap Ruslan Kasbulatov.
  
 Protes dan kecaman FORWB itu diantaranya,1. Mengecam keras pernyataan Ruslan Kasbulatov (Wakil Ketua DPRD kota Batam) yang menghina wartawan pada acara ulang tahun DPRD kota Batam 1 November 2012. 2. Meminta Ketua Umum PDI-P Ibu Megawati Soekarno Putri untuk mengganti Ruslan Kasbulatov sebagai Ketua DPRD Kota Batam maupun sebagai anggota DPRD Batam. 3. Mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Batam untuk menindak Ruslan Kasbulatov. 4. Meminta Polresta Barelang memproses secara hukum Ruslan Kasbulatov karena jelas jelas melanggar Undang Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers.
   
 Namun sayangnya, aksi yang semula damai berubah menjadi kerusuhan. Hal itu diakibatkan adanya aksi premanisme yang diduga kuat pendukung Ruslan Kasbulatov dengan mencoba mengintimidasi aksi damai seratusan wartawan. Saling serangpun akhirnya pecah yang membuat kewalahan aparat kepolisian yang mengawal aksi demo itu. Beberapa preman yang di indikasikan sebagai provokator nyaris di babak belurkan, bahkan para preman terlihat ada yang terhempas beberapa meter dan terinjak injak, namun pihak kepolisian yang berjaga sigap melerai agar tidak terjadi kerusuhan yang meluas. Dengan berwajah pucat beberapa preman terlihat ngacir menyelamatkan diri kedalam gedung DPRD kota Batam. Wartawan yang terlihat emosi terhadap aksi premanisme berusaha mengejar beberapa preman yang masuk kedalam gedung DPRD kota Batam. Dan akhirnya pihak kepolisian yang berjaga berhasil meredam suasana kerusuhan itu.
   
  Kata para pekerja pers itu, ini adalah aksi damai untuk meminta pertanggungjawabkan ucapan Ruslan, dan mengklarifikasikanya. Aksi yang dilakukan juga mengisyaratkan agar para wakil rakyat lainya yang duduk digedung DPRD kota Batam tidak sewenang wenang terhadap profesi wartawan. Selain itu jangan menganggap dirinya diri mereka itu bersih.
  
 Beberapa wartawan juga menilai jika saat ini banyak oknum wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD kota Batam yang bermain proyek sehingga aspirasi rakyat banyak yang tidak direspon dengan baik. Itu belum lagi masalah moral onum dewan yang suka main perempuan bahkan memiliki istri simpanan. Moral yang tidak pantas ditirukan lainya adalah oknum dewan yang doyan dugem dan mabuk mabukan. “Itu hanya segelintir saja kebejatan oknum dewan, itu belum termasuk oknum yang pernah berurusan hukum dengan pihak kepolisian, namun ditenggarai oknum dewan kebal hukum hingga proses hukumnya dipetieskan,” ungkap seorang wartawan.
  
 Sebelum terjadi kerusuhan Ruslan sempat menantang para wartawan soal ada ucapanya yang menyinggung para pekerja pers. Ia beralibi jika tidak pernah menyebut wartawan mingguan 50 ribu dan harian 100 ribu, tetapi wartawan mingguan 50 dan harian 100. Iapun mengajak perwakilan wartawan untuk menyaksikan tayangan ulang acara Stand Up Comedy itu disalah satu ruangan DPRD kota Batam.

   Menurut seorang wartawan yang ikut menyaksikan tayangan ulang itu membenarkan pernyataan Ruslan, namun dari pembicaraan itu seperti mengarah ke sana. “Tidak tahu apakah angka yang disebutkan itu mungkin 50 juta atau 100 juta. Kita setuju atas acara yang diadakan itu, namun sifatnya harus membangun, bukan saling melecehkan. Hanya saja kita merasa para wartawan menjadi objek comedy yang mengarah ke pelecehan profesi wartawan. Tapi tadi didalam Intinya Ruslan Kasbulatov menyampaikan permintaan maafnya kepada rekan rekan Pers,” ujar seorang wartawan senior. (BY: BATAM SECRET) 

Tidak ada komentar: