MASA DEPAN CINTA…
….MENANTI
DISINI !
Novel berkisah nyata. Tentang seorang pria yang mencintai seorang wanita cantik, putih, tinggi, dan
berotak tajir serta murah hati. Yah..meski ia sangat cinta dan sayang sebut saja namanya Adri,
namun ia merasa semua yang dilaluinya hanya bertepuk sebelah tangan. Mengapa
demikian ?..yah..karena masih ada pria lain yang singgah dihatinya. Sebut saja
namanya Retno (24), wanita cantik asal semarang ini lumayan lama tinggal di kota
Batam dan membuka usaha kecil kecilan. Usaha itu layaknya disebut kantin.
Begini Adri mengkisahkan yang ku urai menjadi sebuah semi novel cinta.
Meski aku si bungsu anak pejabat
Pertamina di salah satu daerah pulau Sumatera namun aku ingin hidup mandiri. Sudah
12 tahun aku hidup dikota Metropolis ini bernama kota Batam sebagai
tempat berlabuh mencari penghidupan. Malam itu dipertengahan tahun 2012..perutku
sangat lapar. Jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib..Hufff..akupun melompat
dari atas kasur dan meraih pakaian..akupun berfikir sejenak makan apa yang
nikmat malam malam begini dan dimana. Akupun mengayunkan langkah kaki mencari
warung yang kira kira dekat dengan tempat tinggalku. Matakupun tertuju pada
sebuah warung namun terlihat agak sepi.
Mbak, tolong buatkan jus wortel
plus nasi pakai telur dadar ya..duh..perutku tambah kriuk kriuk mendengar
makanan kegemaranku ini..yah..lama benar mbak ini, apa gak tau dia aku ini lagi
lapar berat..hihihihihihihi
Tidak lama berselang makananpun
datang..begitu lahapnya aku menyantap makanan ini..aku pun gak perduli si mbak
yang membuat makanan ini memperhatikan aku sejak tadi. Begitu lahapnya aku seperti
kelaparan tiga hari gak makan..hehehehehehe
Huuuuu..perutku kekenyangan..dan
akupun menyulut rokok ku. Tanpa ku sadari si mbak memperhatikanku dari
tadi..iiiih..malu juga rasanya. Tapi aku mencoba menenangkan diri ketika si
mbak duduk berhadapan dengan ku. Dan jurus Play boy ku pun ku keluarkan.
Mencoba tanya ini dan itu..dadakupun deg degkan rasanya ketika ia menjawab
pertanyaanku dengan sempurna. Akupun berhasil meminta no Hp nya dengan alasan
sewaktu waktu bisa memesan makanan.
Hari haripun berganti, namun aku
menelpon si mbak hanya untuk memesan makanan saja, karena aku takut seperti
suatu hari aku mencoba menggodanya melalui Hp namun jawaban sinis yang kudapat.
Aku pun sering makan malam dikantinya dan mengobrol ngobrol ringan saja.
Seringnya aku makan di kantinya
membuat aku tertarik pada si mbak..yah..lama aku memandangnya dan ada rasa
getaran hati di hatiku..ehem..cantik juga si mbak ini, berkulit putih bersih
dan berpostur tinggi layaknya seorang pramugari pesawat yang ku naiki jika ada
tugas keluar kota.
Nama mbak siapa sih..tanyaku
padanya.
Retno..jawabnya.
Sudah lama di Batam
Ret..tanyaku lagi.
Lumayanlah..jawabnya.
Selanjutnya akupun mencoba
melakukan obrolan serius. Namun aku kecewa berat ketika ia mencerita tentang
kehidupanya..ternyata ia sudah punya pacar bro…hehehehehehe..hari hari
selanjutnya akupun menganggap biasa saja saat mengunjungi kantinya. Hilang
sudah perasaan sukaku pada si mbak Retno..kalaupun aku datang ke kantin hanya
makan doing dan cepat cepat pulang..soalnya aku takut kalau aku berlama lama
timbul perasaan cinta dan sayangku pada si mbak Retno. Habis dia cantik
bangeeeeeeeeeeeeeeeeeets…
Seminggu berlalu akupun sudah
jarang bahkan sampai tidak pernah lagi datang ke kantinya. Meski aku setiap
hari pergi bekerja pukul 10 siang melalui jalan depan kantin dan mataku selalu
melirik..upssss..kadang terlihat tutup..maklum si mbak yang selama ini ku kenal
bangunya selalu kesiangan…hihihihihihihihi..dan kabar terakhir yang ku dengar
ia telah pulang kampungnya di Semarang entah sampai kapan. Ada perasaan rindu
juga setiap aku melewati kantinya.
Tiga bulan berlalu..malam itu
perutku terasa sedikit protes..lapaaaaaaar. Akupun menstarter kendaraanku
mencari makanan diluar rumah. Namun saat aku melewati kantin itu
ternyata..yah..akupun mampir. Aku lihat mbak Retno duduk sendiri..warung terlihat
sepi..kedatanganku ternyata membuat kaget si mbak Retno..loh..dari tadi berarti
si mbak lagi merenung..entah apa yang dipikirkanya..kelihatanya serius
sekali..hal ini ku ketahui wajah cantiknya yang sedikit muram namun kecantikanya tak memudar.
Mau pesan apa bang..tanyanya.
Seperti biasa mbak, jus wortel
dan nasi plus telur dadar..pintaku.
Tunggu sebentar ya..ujarnya sedikit kurang semangat.
Sebentar, tapi terlalu lama
perkiraanku yang sempat juga membuat jengkel..namun kejengkelanku hilang saat
si mbak Retno dengan gesitnya meletakan makanan di hadapanku. Gerakanya sangat gesit
dan penuh semangat. Akupun ikut semangat dan langsung kusantap masakan lezat
buatan mbak Retno. Dan dalam waktu singkat mangkanan telah habis kusantap dan tak
tersisa sebutir nasipun di piring..habis lapar bro…hehehehehe..Setelah itu
akupun menyulut sebatang rokok dan kuisap asapnya dalam dalam.
Kemana aja bang, kok gak pernah nampak, rindu juga..tanya mbak Retno
Dadakupun berdegup kencang..tidak
kulepaskan padanganku dari bibirnya yang seksi itu dan ingin mengecupnya. Tapi
itu tidak mungkin terjadi karena mbak Retno sangat mencintai pacarnya.
Biasalah mbak, sibuk
kerja..jawabku sambil menyimpan kegugupan dan berusaha tenang.
Obrolan selanjutnya tidak ada
yang sepecial. Sepuluh menit kemudian akupun permisi pulang. Sebuah ucapan
Rindu yang terlontar dari bibir seksi mbak Retno membuat hati dan pikiranku
bertanya tanya..ada apa denganmu mbak Retno ?. Tapi aku tidak ingin pikiranku
berfantasi untuk memilikinya. Aku sadar, aku bukanlah seorang pria ganteng,
malah aku terbilang pria jelek jelek habis namun beruntungnya memiliki tubuh
sehat dan masih bisa hidup di planet bumi ini..hihihihihihi.
Ke esokan harinya aku melupakan
ucapan rindu mbak Retno itu. Dan akupun melakukan aktivitas seperti biasanya. Pada
malam harinya akupun diajak jalan kakak angkatku untuk menghilangkan suntuk.
Nanti kakak jemput ya dek,
tunggu aja di rumah..ajak kakak angkatku.
Okey kak, tapi jangan lama lama
ya..pesanku.
Satu jam kemudian klakson mobil
berbunyi, ternyata kakak angkatku telah tiba untuk menjemputku. Halo kak..sapa
ku..Dan mobilpun melaju kearah Batu Aji. Kawasan ini merupakan permungkiman
padat penduduk. Dalam perjalanan akupun ngobrol ngalor ngidul..humor humor yang
kulontarkan membangkitkan ledakan tawa kakak angkatku. Yah..aku paling suka
cerita humor yang membuat orang senang dan tertawa sehingga melupakan hal hal
sedih dan duka. Tiba tiba saja aku teringat dengan ucapan rindu mbak Retno dan
kuceritakan pada kakaku.
Eitsssssssss..bahaya tuh dek,
berarti ada apa apanya tuh, dia suka sama kamu tuh, sudah nikahi saja dek..ucap
kakak ku.
Ah masa iya sih kak, perasaan
biasa biasa aja kok. Mana mungkin dia mau dengan laki laki sejelek aku kak..jawabku.
Eh dek, cewek kalau sudah ngomong begitu berarti dia suka
tu, kakak tahu sekali soal itu, kalau nggak percaya coba aja ajak dia jalan,
pasti dia mau tuh..ucap kakak ku memberi semangat.
Ah kakak ini ada ada saja..jawabku singkat.
Dua hari kemudian kakak angkatku
mengajaku mengadakan acara bakar ikan dirumah temanya. Dan akupun oke oke saja.
Pesiapan makanan laut sudah dipesan dan tinggal menunggu hari H nya saja.
Jangan lupa besok ajak Retno
ya dek..saran kakak ku.
Eh..gak ah kak, takut, diakan
sudah punya pacar..ujarku.
Coba aja dek, sapa tahu kan,
pasti dia mau tuh..paksa kakak ku.
Ke esok siangnya akupun mengotak atik Hp ku. Ada keraguan
untuk mengajak mbak Retno untuk acara malam ini. Kuberanikan hati untuk
mengontaknya dan mencoba mengajaknya untuk malam ini..dan.dan.dan.dan..mbak
Retno menyambut hangat ajakanku. Namun ada kecanggungan dalam didiriku, karena aku merasa
banyak kekurangan. Aku merasa pria yang tidak sempurna, selalu minder, apa lagi
mendekati wanita secantik mbak Retno
Dan malam ini, aku, mbak Retno
dan kakak angkatku menuju ke tempat acara yang sudah ditetapkan. Aku duduk
dikursi belakang sedang Mbak Retno dan kakak angkatku duduk kursi depan. Kakak
angkatku menyetir dengan gesitnya, sedangkan jantungku berdegup kencang..bukan
karena lajunya kendaraan namun tidak lain karena mbak Retno..yah..dia sangat
cantik sekali malam ini. Hingga sampai ditempat tujuan mataku tidak pernah lepas
dari mbak Retno.
Acara bakar ikan sangat meriah
diadakan..mataku selalu memperhatikan tingkah laku mbak Retno. Bibirnya yang
seksi..ingin rasanya ku kecup. Tapi itu tidak mungkin karena mbak Retno yang ku
anggap sedikit keras kepala dan bawel namun hatinya begitu lembut dan baik hati.
Kami sering beradu pandang dan darahku terasa berdesir.
Usai acara pukul 1 tengah malam. Kamipun
berpamitan pulang dan mobil melaju kencang dijalan yang sepi. Mataku tidak
pernah lepas dari wajah mbak Retno yang cantik. Apalagi sekali sekali aku
memandang buah dadanya yang terkadang sedikit tersibak dari balik
bajunya…ehem..sangat indah. Entah kapan aku bisa menyentuhnya. Mungkin hanya
nyata didalam mimpi saja…hehehehehe..
Kamipun tiba dirumah kakak
angkatku..karena tidak dapat mengantar kami pulang disebabkan kondisi mobil
yang tidak memungkinkan kamipun disarankan menaiki sepeda motor. Jantungkupun
berdegup kencang..betapa bahagianya aku malam ini..sudah terbayang dipikiranku
mbak Retno yang akan memeluk ku.
Disepanjang perjalanan tiba tiba
mbak Retno memeluk ku. Diluar dugaanku tanganya melingkar di pinggangku.
Upsssss..akhirnya aku bisa menyentuhnya. Yah..begitu bahagianya aku malam ini.
Malam itu kami melewati hutan Sei Ladi..udara malam begitu dingin..mbak Retno
semangkin mengeratkan pelukan di tubuh ku. Hawa hangat menyelimuti diriku yang
dari tadi sudah terasa menggigil..Trima kasih mbak Retno..ucapku dalam hati.
Kemana lagi kita
mbak..tanyaku.
Terserah mau kemana
aja..jawabnya.
Baiklah mbak, kita mutar mutar
saja di pusat kota..ajak ku.
Terserah deh..ucapnya.
Akupun mulai berpikir, apakah
mbak Retno mulai menyukaiku ?..ataukah aku ini hanya sebagai boneka yang gampang
dipermainkan ?..pertanyaan pertanyaan mulai timbul di pikiranku. Aku takut mengucapkan
kata cinta kepada mbak Retno..aku takut kata cintaku ditolak yang akhirnya aku sakit hati,
perih, pedih dan akhirnya bunuh diri. Sepanjang perjalanan mbak Retno tidak
pernah melepaskan pelukanya, yaitu tubuhku. Hingga jarum jam menunjukan pukul
3.30 pagi.
Mbak, kita cek in yuk..ajak
ku.
Enggak ah, memang aku ini
perempuan apaan, kita pulang saja..bentaknya sambil melepaskan pelukan.
Iya deh mbak, maafkan ya mbak..ujarku.
Tidak ada kata yang terucap dari
bibir seksi mbak Retno. Tadi aku hanya menguji mbak Retno apakah ia membalas
rasa sukaku padanya. Seratus meter dari tempat kami tinggal akupun meminggirkan
kendaraan dan duduk disebuah bangku. Suasana sepi dan sekali sekali kendaraan
berlalu lalang.
Maafin saya ya mbak..ucapku.
Aku sayang dan cinta mbak..Kataku
sedikit terbata karena takut mbak Retno marah.
Iya bang, jangan panggil mbak la,
karena umur abang lebih tua..ujarnya sambil tersenyum.
Setengah jam kami mengobrol. Dan
kesimpulanya mbak Retno menyabut hangat kata kata cinta ku. Dan kugenggam erat
jari jemarinya sambil mencium tanganya. Ada hawa hangat ketika tangan mbak
Retno ku genggam.
Ke esokan malamnya aku datang ke
kantin mbak Retno. Kali ini aku memangilya dengan sebutan adek, karena ia
mebaweliku setiap aku memanggil nama mbak. Malam ini Retno begitu cantik dan berbeda
dari hari hari biasanya. Ada pancaran berseri diwajahnya yang membuat aku
serasa sedang bermimpi.
Kami pun mengobrol dengan
asiknya..hingga Retno menceritakan tentang kehidupan dan kisah cintanya yang
telah kandas. Aku sangat serius mendengar sekata demi sekata yang terucap dari
bibir seksinya itu. Aku tergugah dan ingin menikahinya dengan cepat dan selalu
kulontarkan ke Retno.
Jangan terlalu terburu buru
bang, jalani saja dulu..ucapnya.
Tapi dek, abang sangat tulus
mencintai dan menyayangi kamu. Abang ingin cepat cepat menikahi kamu agar
segala beban hidup yang cukup berat ini dapat kita pikul bersama sama..jelasku.
Tapi bang..ucapnya belum habis
akupun memotongnya.
Abang serius dek, abang janji
akan membahagiakan kamu..janjiku pada Retno.
Akupun menggenggam tanganya untuk
meyakinkan bahwa aku benar benar sayang padanya. Dan akupun mencium keningnya,
pipi kiri dan kananya. Yah..satu langkah impianku berhasil. Sejak saat itu hari
hari kami habiskan bersama. Aku sudah telah jatuh cinta dengan Retno. Tapi aku
belaum merasa yakin Retno merasakan apa yang akurasakan dalam hati saat ini,
yaitu, aku ingin secepatnya menikah. Retno..yah..Retno.. apa yang kuingin dalam
hati ini semua ada didalam diri Retno. Tidak seperti wanita wanita yang pernah
dekat denganku. Aku ingin menjadikan Retno sebagai wanita cinta terakhirku, dan
merubah Retno menjadi wanita terbaik dalam hidupku setelah ibuku.
Tapi apakah semua keinginanku itu
dapat terkabul, sedang Retno hingga saat ini tidak pernah mengucapkan kata
cinta kepadaku, bahkan ia merasa ragu ketika aku mengajaknya untuk secepatnya
menikah di bulan Maret 2013. Terkadang tidur malamku terasa gelisah karena
takut kehilangan Retno karena aku terlanjur jatuh cinta padanya.
Pada suatu hari ditengah
kegelisahan yang berkecamuk didalam hati ini, aku mengajak Retno menginap di
salah satu hotel dipusat kota Batam. Sebenarnya aku takut jika Retno marah besar atas
ajakanku. Aku hanya mencoba mengetahui sejauh mana ia menyukai, menyayangi dan
mencintaiku.
Dek, abang hari ini mau nginap
dihotel..ucapku tanpa mengajaknya karena takut jika ia tersinggung.
Oh, enak yah bang..jawabnya.
Ya tak apa apa juga kalau adek
mau ikut, hehehe..ucapku sambil bercanda agar tidak menyinggung perasaanya.
Di hotel mana dan kamar berapa
bang, tapi adek gak janji ya bang..ujarnya.
Akupun menyebut nama hotel dan
kamar 304. Ada perasaan kecewa jika ia tidak datang, artinya semua cinta yang telah terajut bakal kandas, karena pastinya dia marah besar jika aku diketahuinya
sering menginap di hotel.
Tok.tok.tok.tok..dua jam kemudian
kamarku diketuk. Akupun heran..ah mungkin petugas hotel ini. Dan aku pun
terkejut..sosok Retno yang aku cinta dan sayangi berdiri didepanku. Sekitar
lima detik aku terpatung karena ketidak percayaanku. Soksok Retno begitu
cantik. Iapun memberikan senyumanya membuat jantungku berdegup kencang. Apakah
ini mimpi ?. sadarkan aku ya tuhan.
Kupersilahkan Retno masuk..dan
iapun duduk diranjang hotel..Kehadiran Retno membuat satu keyakinanku jika ia
juga mencintaiku. Kami pun mengobrol santai. Ada perasaan debar jantungku
karena keinginan untuk memeluk dirinya. Impian yang selama ini aku cita
citakan.
Ditengah obrolan tiba tiba mata
kami saling menatap dalam dalam. Desiran darahku serasa menghangatkan tubuhku.
Dan akupun memeluknya, mencium keningnya dan mengusap rambutnya yang menandakan
aku sangat menyayangi Retno. Tanpa sadar bibirku menyentuh bibirnya dan
Retnopun membalas sentuhan bibirku. Lama kami saling bercumbu dan melumat
hingga tanpa sadar sehelai demi sehelai pakaian yang melekat ditubuhpun
terlepas. Kamipun saling bergumul namun dengan perasaan kasih sayang. Sentuhan
sentuhan romantic membuat api cinta berkobar kobar. Aku telah menikmati
tubuhnya. Ini yang telah lama kuimpi impikan kini menjadi nyata.
Hingga akhirnya kami bersama sama
melepaskan dahaga. Dalam keadaan tanpa pakaian kamipun saling berpelukan. Aku
tidak ingin cinta ini hilang..dan Retno pun membalas pelukan dengan erat.
Kubisikan ditelinganya jika aku mencintainya dan ingin menikahi Retno secepatnya.
Dek, biarlah benih cinta itu
bersemi menjadi buah cinta kita..ucapku.
Aku belum kepingin punya anak
bang, lagian kitakan belum menikah..jawabnya enteng.
Abang akan bertanggung jawab
atas perbuatan abang ini dek, biarlah benih itu menjadi buah hati kita..ujarku
mendesak.
Tidak bang..jawab Retno yang
tidak nyaman dengan permintaanku itu.
Akupun sadar dan mengalah meski
aku merasa sangat kecewa..yah..aku sebenarnya sudah ingin mamiliki buah hati
yang selalu membangunkanku dari tidur nyenyak setiap paginya dan menyambutku
setiap sorenya. Suatu keluarga kecil yang bahagia.
Haripun berganti..hubungan cinta
kami semangkin terajut dengan indahnya. Hingga Retno memutuskan akan berangkat
ke Kalimantan untuk sebuah urusan penting. Entah sampai kapan ia kembali lagi
ke Batam.
Jodohkan ditangan tuhan. Kita
tidak tahu bang jodoh kita itu. Jika aku tidak kembali abang cari saja wanita
lain yang lebih baik daripada aku..ucap Retno.
Jadi kamu ingin meninggalkan
abang, bagaimana rencana kita di bulan Maret ini dek..tanyaku dengan perasaan
gusar.
Tidak tahu bang..jawabnya enteng.
Perasaan aneh tiba tiba muncul
dihatiku. Gelisah dan kekhawatiranku menyesak didalam hati. Aku yang telah
cinta dan menyayanginya bakal tersakiti, pedih, dan perih. Aku belum siap untuk
itu..yah..aku belum siap untuk disakiti. Setega itukah Retno ?
Dek, jika nanti kamu kembali
ke sini, kita menikah ya..ajak ku serius.
Iya bang, tapi entah kapan,
apa abang mau menerimaku nanti dalam keadaan susah ketika datang kesini
?..ucapnya.
Yah dek, abang siap..jawabku
mantap.
Jagalah diri kamu baik baik dek,
yang terpenting jaga kesehatan kamu..ucapku.
Hingga akhirnya Retno pergi ke
Kalimantan, entah berapa lama. Aku sebenarnya takut jika Retno jatuh kepelukan
laki laki lain. Yang ku inginkan dihatinya hanya ada aku..hanya aku..hanya ada aku..Yang
kelak akan menjadi pria pendamping
terbaik dalam hidupnya. Aku setia menunggumu disini Retno sayang.
Hanya satu pesanku kepadamu :
“ADA
MASA DEPAN BAHAGIAMU MENANTI DISINI..DI KOTA BATAM !...
(BY: BATAM SECRET)